POJOKBANDUNG.com- BULAN Suci Ramadan semakin dekat. Tetapi tahukah jika ternyata berpuasa bisa mencegah beberapa penyakit mematikan. Salahsatunya, hipertensi.
Hal ini diungkapkan Wakil Ketua Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PB PAPDI) Dr. Ari Fahrial Syam.
BACA JUGA:
Awal Puasa Tahun Ini Kemungkinan Kompak Jatuh pada…
Jelang Ramadan, Ini yang Paling Banyak Dicari di Google dan Youtube
Dr. Ari menjelaskan, penyakit hipertensi umumnya banyak terjadi pada umur 35-44 tahun (63 persen), umur 45-54 tahun (11,9 persen), umur 55-64 tahun (17,2 persen). Sedangkan menurut status ekonominya, proporsi hipertensi terbanyak pada tingkat menengah bawah (27,2 persen) dan menengah (25,9 persen).
Dengan berpuasa rutin seperti puasa Ramadan adalah momen untuk “move on”. “Banyak pasien saya yang mengatakan tidak sanggup untuk berhenti merokok, tetapi kok berpuasa sanggup. Jadi saya anjurkan setiap pasien hipertensi agar menjalani puasa. Kenapa? Dengan berpuasa pola makan dijaga, dikurangi, dan kalau bisa merokok pun stop sampai disini,” ujarnya.
Lanjut Dr. Ari, dengan berpuasa stres pun dikelola dengan baik. “Kalau kita berpuasa, ibadah pun meningkat, tensi jadi menurun,” ungkapnya.
Lantas ada yang tanya bagaimana dengan ketergantungan obat? Kata Dr. Ari, kalau sekarang ini umumnya obat untuk mencegah hipertensi sudah tahan 24 jam. “Jadi bisa dikonsumsi saat sahur,” ucapnya.
Seperti diketahui jika dari penyakit hipertensi akan berimplikasi pada kerusakan organ tubuh lainnya. Yakni kepada peningkatan tekanan darah dan lamanya kondisi tekanan darah yang tidak terdiagnosis dan tidak diobati.
Organ-organ tubuh yang menjadi target antara lain otak, mata, jantung, ginjal, dan dapat juga berakibat kepada pembuluh darah arteri perifer.