POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Film anak dengan tema religi dan sains terbilang jarang digarap sineas-sineas di Indonesia. Munculnya film “Iqro – Petualangan Meraih Bintang” dianggap terobosan.
Respons positif muncul dari luar negeri, salah satunya Australia. Pecinta film negeri kanguru itu mengapresiasi film yang menceritakan interaksi anak dengan sains dan religi, khususnya ilmu pengetahuan alam dan Al Quran.
“Australia dukung film tema seperti ini. Baru pertama Indonesia angkat film anak dengan tema sains-religi,” kata sutradara fim Iqro, Iqbal Alfajri, saat berbincang dengan Pojokbandung.com, pekan lalu di Salman Film Academy, Bandung.
Baca Juga:
Iqro, Film Cucu Direktur Bosscha yang Ingatkan Bahaya Polusi Cahaya
Film Iqro Laris Diputar di Eropa, Tampilkan Wajah Islam yang Damai
Iqbal yang juga Direktur Salman Film Academy menambahkan, sambutan terutama muncul dari keluarga Australia yang punya anak usia TK atau SD.
Ia menuturkan, film Iqro di Australia awalnya diputar di kota Canberra, kemudian dilanjutkan di lima kota termasuk Sydney.
Film drama keluarga dengan setting di Observatorium Bosscha ITB, Lembang, ini tayang di bioskop-bioskop Indonesia secara serentak 26 Januari 2017.
Film tersebut dibintangi Neno Warisman, Cok Simbara, Meriam Bellina, Mike Lucock, Didied Kertajasa, Raihan Khan, Adhitya Putrid dan Aisha Nurra Datau.
Sebulan setelah pemutaran serentak di Indonesia, Australia tertarik untuk memutar film Iqro. Mereka mengetahui penayangan film Iqro awalnya melalu trailer–nya di YouTube.
“Permintaan langsung dari mereka, kita kirim filmnya ke sana. Kita sendiri belum sempat ke Australia,” ujar Iqbal.
Sejak itu, Australia pun mulai memutar Iqro di Canberra. Lalu, Februari sampai April film Iqro tayang di Sydney. “Kemungkinan masih akan lanjut terus pemutarannya,” tambah Iqbal.
Berdasarkan informasi yang dihimpun tim Salman Film Academy, antusiasme penonton Australia terhadap film Iqro cukup bagus.
Menurutnya, jumlah penonton film Iqro di bioskop Australia bervariasi, tergantung kapasitas kursi bioskop di sana yang rata-rata 200 orang.
“Dari foto-foto yang kita pantau, antusiasme di sana terlihat penuh semua. Dan kemungkinan akan terus diputar. Karena ada permintaan terus di sana,” tambahnya.
Untuk diketahui, film Iqro hasil kerja sama Salman Film Academy dan Masjid Salman ITB. Film ini ditonton oleh hampir 300 ribu penonton. Selain di Australia, film ini juga diputar di sejumlah negara Eropa, antara lain Inggris.
