POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Tidak mudah membuat film bertema anak yang memadukan cerita sains dan religi seperti film Iqro: Petualangan Meraih Bintang.
Terlebih tema yang diusung film drama dengan setting di Observatorium Bosscha ITB, Lembang, itu cukup “berat”, yakni tentang sains dan Al Quran.
Namun, sejak diputar serentak di bioskop-bioskop Indonesia awal Januari lalu, film hasil kerja sama Masjid Salman ITB dan Salman Film Academy itu berhasil menjaring sekitar 290 ribu penonton.
Baca juga: Iqro, Film Cucu Direktur Bosscha yang Ingatkan Bahaya Polusi Cahaya
Capaian itu terbilang sukses untuk film dengan genre anak atau keluarga. Malahan, film yang menelan biaya Rp5 miliar ini sudah balik modal. Bahkan ada lebihnya sebagai modal untuk bikin film berikutnya.
“Alhamdulillah sudah balik modal. Kalau tidak, kita bakal kebingungan ngembalikan modal,” kata sutradara film Iqro, Iqbal Alfajri, saat berbincang dengan Pojokbandung.com, Jumat (6/5/2017).
“Film Iqro mendapat sambutan positif terutama dari keluarga yang punya anak SD dan TK,” tambah Iqbal yang juga menjabat Direktur Salman Film Academy.
Ia menyebutkan, dana pembuatan flm Iqro hasil pinjaman, bukan dari sponsor. Ada pihak yang bermurah hati mau memberikan pinjaman modal.
“Modalnya dari pinjaman, bukan dari sponsor, jadi harus dibalikin,” katanya.
Beda dengan modal dari sponsor, jika filmnya tidak laku ditonton maka modal tersebut tidak perlu dikembalikan mengingat sudah termasuk resiko pembuatan film.
