Pernikahan Penerjemah FBI dan Pentolan ISIS Ini Berujung di Penjara

Daniela Greene (kiri) yang meminta wajahnya diburamkan, dan Denis Cuspert alias Deso Dogg alias Abu Talha Al Almani, pentolan ISIS. (CNN via Daily Mail)

Daniela Greene (kiri) yang meminta wajahnya diburamkan, dan Denis Cuspert alias Deso Dogg alias Abu Talha Al Almani, pentolan ISIS. (CNN via Daily Mail)

Hanya berselang beberapa pekan, Greene mulai sadar. Perempuan 38 tahun itu mengirimkan e-mail kepada seseorang di AS yang menyatakan bahwa tindakannya melanggar hukum. Dia menyebut lingkungan tempat tinggalnya sangat kejam.

”Saya tidak yakin apakah mereka mengatakan kepadamu jika saya akan dipenjara lama jika pulang, tapi itulah hidup. Saya berharap suatu hari bisa memutar waktu,” tulisnya dalam sebuah e-mail tertanggal 22 Juli 2014.

Pada Agustus 2014, entah bagaimana, Greene akhirnya bisa kabur dari Syria. Begitu tiba di AS, dia langsung ditangkap. Desember tahun yang sama, dia mengaku bersalah dan mau bekerja sama dengan pemerintah.

Greene dijatuhi hukuman dua tahun penjara. Dia bebas pada Agustus 2016. Hukuman itu sangat ringan. Sebab, orang yang berusaha masuk Syria dan gagal saja bisa dihukum 13,5 tahun.

Pihak jaksa dan pengadilan berdalih bahwa hukumannya ringan karena dia mau bekerja sama dalam penyelidikan selama ditahan.

Sementara itu, FBI mengakui bahwa kegagalan Greene menjadi pelajaran penting. Berbagai langkah diambil agar kesalahan serupa tidak terulang.

Namun, FBI tidak mau mengungkapkan langkah apa yang bakal mereka ambil. Yang jelas, kasus Greene berhasil mencoreng wajah lembaga penyelidik AS itu.

(CNN/sha/c6/any/jpnn)

loading...

Feeds

BPJAMSOSTEK Tasikmalaya Gelar Employee Volunteering

POJOKBANDUNG.com, TASIKMALAYA – BPJS Ketenagakerjaan Cabang Tasikmalaya melaksanakan kegiatan Employee Volunteering bersih-bersih sampah Bersama Bank Sampah Belebet dalam rangka World …