Pernikahan Penerjemah FBI dan Pentolan ISIS Ini Berujung di Penjara

Daniela Greene (kiri) yang meminta wajahnya diburamkan, dan Denis Cuspert alias Deso Dogg alias Abu Talha Al Almani, pentolan ISIS. (CNN via Daily Mail)

Daniela Greene (kiri) yang meminta wajahnya diburamkan, dan Denis Cuspert alias Deso Dogg alias Abu Talha Al Almani, pentolan ISIS. (CNN via Daily Mail)

Saat masih menjadi penyanyi rap di Jerman, nama panggung Denis Cuspert adalah Deso Dogg. Setelah mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawanya, dia memeluk Islam dan menjadi sangat religius.

Cuspert berhenti ngerap dan beralih menyanyikan lagu-lagu nasyid. Salah satu lagunya memuji pendiri kelompok Al Qaeda, Osama bin Laden.

Dia mulai dikenal ekstrem sejak 2011 setelah mengunggah video palsu di akun Facebook-nya yang menunjukkan tentara AS memerkosa perempuan muslim.

Gara-gara video tersebut, seorang pria termotivasi untuk menyerang Bandara Frankfurt, Jerman, dan membunuh dua pilot asal AS.

Setahun berikutnya, dia meninggalkan Jerman dan menghabiskan waktu di Mesir serta Libya. Baru pada 2013 dia sampai di Syria dan menjadi perekrut anggota ISIS via online.

Ketika menyelidiki berkas “Individu A”, Greene dan timnya mendapati ada tiga nomor Skype yang digunakan anggota ISIS.

Entah kenapa, dia intens berkomunikasi dengan satu nomor saja dan membatasi akses pada nomor tersebut. Tidak boleh ada yang mengontak nomor itu kecuali dirinya.

Tiba-tiba saja, pada 11 Juni 2014, Greene mengajukan rencana bepergian ke luar negeri. Dalam dokumen yang diserahkan kepada bosnya, dia mengisi tujuannya adalah ingin bertemu keluarganya di Munich, Jerman.

Alih-alih ke Jerman, Greene justru membeli tiket ke Istanbul, Turki. Dia juga mengontak nomor Skype yang selama ini dikontaknya. Diduga, nomor itu milik Cuspert atawa si “Individu A”.

Dengan bantuan Cuspert, dia masuk ke wilayah Syria. Setelah bertemu dengan mantan penyanyi rap yang tak begitu terkenal itu, Greene mengungkapkan jati dirinya. Bahwa dia adalah mata-mata FBI dan Cuspert sedang diawasi. Keduanya lantas menikah.

Mudahnya Greene masuk ke jaringan ISIS dan tinggal serumah dengan salah seorang anggotanya menjadi sorotan media. Pengadilan tentu saja tidak mengungkap semua kasus tersebut, terutama bagaimana Greene masuk Syria dengan begitu mudah.

”Sebagian besar orang asing yang masuk ke Syria bakal dipenggal,” ujar John Kirby, mantan pejabat di Departemen Luar Negeri. Masuknya Greene ke Syria membutuhkan persetujuan dari pemimpin ISIS.

loading...

Feeds

BPJAMSOSTEK Tasikmalaya Gelar Employee Volunteering

POJOKBANDUNG.com, TASIKMALAYA – BPJS Ketenagakerjaan Cabang Tasikmalaya melaksanakan kegiatan Employee Volunteering bersih-bersih sampah Bersama Bank Sampah Belebet dalam rangka World …