Dia juga menilai hingga saat ini tarif internet di Indonesia dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia masih jauh lebih murah. Namun demikian, kualitas internet di Indonesia juga dinilai masih di bawah negara-negara Asia. Kualitas internet yang bagus, menurut Kahlil, hanya terjadi di Jakarta dan beberapa kota besar saja.
Tidak hanya itu, Kahlil juga mengkritisi tarif internet di Indonesia yang terlalu murah. Pasalnya, jika masih menerapkan perang tarif di internet, maka bisa dipastikan operator telekomunikasi tersebut tidak mampu mempertahankan kualitas layanannya kepada konsumennya.
“Ujung-ujungnya nanti operator tersebut akan bangkrut. Contohnya saja Esia dan Fren yang dahulu jor-joran dalam menerapkan tarif telekomunikasinya. Namun itu semua keputusan bisnis masing-masing operator,” terang pria yang menjabat sebagai Chief Economist PT. Danareksa Sekuritas itu.
