POJOKBANDUNG.com- KADIV Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto meminta para buruh yang akan beraksi pada perayaan May Day, besok (1/5) bisa menjaga ketertiban dan keamanan. Setyo bahkan mengharapkan May Day bisa jadi hiburan.
“Saya harap besok May Day, mari kita dangdutan saja,” ujarnya saat menghadiri diskusi bertema Hari Buruh Jangan Dijadikan Komoditi Politik di Gedung Juang, Menteng, Jakarta, Minggu (30/4).
Ada alasan sehingga dia mengajak para buruh lebih baik dangdutan. Hal itu beranjak dari penjelasannya mengenai tantangan buruh baik dari internal maupun eksternal.
Menurutnya, tantangan eksternal buruh adalah pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sehingga para pekerja di Indonesia harus berkompetisi dengan warga negara lain dilingkup Asia Tenggara. Sedangkan Indonesia, katanya, belum menguasai pasar ASEAN.
“Keberhasilan MEA Indonesia hanya satu, lagu dangdut. Kontes Akademi Dangdut ASEAN, orang Thailand, Brunei, Singapura dipaksa berbahasa Indonesia. Ini satu-satunya yang bisa kita kuasai, yang lain-lain belum,” tuturnya.
Karena itu, katanya, May Day perlu dimaknai sebagai hari membahagiakan bagi buruh. Mabes Polri tak melarang buruh turun ke jalan untuk berunjuk rasa.
“Saya harap 1 Mei kita nikmati sukaria dengan dangdutan. Tapi kalau masih ada yang mau turun ke jalan, sesuai tugas kami mengayomi masyarakat,” pungkasnya.
Terpisah, pimpinan Pusat Konfederasi Serikat Buruh Muslimin Indonesia Nahdlatul Ulama (DPP K-Sarbumusi NU) meminta Presiden Joko Widodo dan DPR segera melakukan sentralisasi peran Kementerian Ketenagakerjaan dari pusat sampai daerah. Sebab, banyak aturan yang tumpang tindih di pemerintahan dan legislatif terkait perburuhan.
Sekjen DPP K-Barmusi NU Eko Darwanto mengatakan banyak persoalan ketenagakerjaan yang masih bermasalah di daerah. Dan terkadang, kata dia, terjadi aturan yang tumpang tindih dan menyulitkan advokasi jika terjadi permasalahan.