POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Dukungan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) terhadap Pilgub DKI sempat menuai kontroversial.
Namun Ketua DPW PPP Jabar, Ade Munawarah Yassin yakin hal itu tidak akan berefek apa pun terhadap Pilgub Jabar 2018 termasuk Pilkada Serentak 2018.
“Nggak ada kaitan samasekali karena DKI itu khusus ya. Karakter masyarakatnya berbeda dengan masyarakat Jabar,” tegas Ade kepada PojokBandung, Rabu (26/4/2017).
Baca Juga:
Lewat Mukerwil Jabar, PPP Siap Bangkit setelah Turbulensi Politik
Mukerwil PPP, Kenapa Digelar di Pangandaran? Ini Penjelasannya
PPP Jawa Barat Targetkan Tiga Besar di Pileg 2019
Di Mukerwil, PPP Bahas Strategi Pemenangan Pilgub Jabar 2018
Seperti diketahui, sama halnya dengan PPP versi Dzan Farid, PPP kubu Rommahurmuzy alias Romi menyatakan dukungannya terhadap gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Namun akhirnya Ahok yang berpasangan dengan Djarot Syaiful Hidayat kalah oleh oleh pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Ade menjelaskan, masyarakat Jabar tidak akan terpengaruh hiruk pikuk politik di ibu kota. Pasalnya, secara umum kultur sosial masyarakat Jabar masih kuat berpatokan pada sistem keagamaan.
“Jabar punya karakteristiknya sendiri yang khas. Jabar merupakan basisnya alim ulama dan pondok pesantren. Jadi nggak bisa disamakan dengan DKI,” tegasnya.
Hal itulah, lanjut dia, yang akan menjadi pegangan bagi PPP Jabar dalam menentukan sikap politiknya.