Meskipun penertiban sudah dilakukan, pihaknya mengatakan belum ada tindakan sejauh ini, terutama guna mengatasi penyebab kemacetan. Di antaranya pada angkutan umum yang berhenti sembarang tempat, karena tidak adanya fasilitas penunjang.
“Berulang kali lakukan penertiban, tindakan tegas belum ada karena belum ada fasilitas penunjang,” ucapnya.
Upaya meminimalisir dampak tersebut. Pihaknya sudah melakukan beberapa upaya. Salah satunya melakukan rekayasa lalu lintas pada jam padat, yakni jam berangkat dan pulang kerja.
“Masyarakat sudah menyadari upaya kita setiap hari membuat rekayasa lalu lintas sampai bunderan Cibiru dengan menggunakan sistem kanalisasi, roda dua di kanan, roda empat di kiri. Itu dilakukan saat pagi
hari ketika jam 6 sampai jam 8 pagi,” tandasnya. (cr)