Sesi pagi fokus pada long run race dimana evaluasi dilakukan setiap 10 lap. Pada saat mayoritas pebalap menggunakan ban soft dan supersoft Sean tetap menggunakan ban medium. Karena uji coba kemarin memang tidak bertujuan untuk mencari lap tercepat.
Bisa berada di lingkungan Formula 1 bagi pebalap muda adalah sebuah impian sekaligus pengalaman yang luar biasa hebat.
Sean sudah bergabung dengan tim Toro Rosso sejak Senin, seusai menjalani balapan F2 di sirkuit Sakhir dengan membawa bendera tim Pertamina Arden. Selain seat fitting, Sean juga diajak berdiskusi dengan tim engineering dan mekanik untuk pengenalan mobil STR12.
”Alhamdulillah. Semangat untuk test bersama Toro Rosso,” ujar Sean. Pebalap berusia 20 tahun ini sebelumnya memang sudah diumumkan secara resmi oleh tim Toro Rosso sebagai pebalap penguji mereka.
Sean diberikan kesempatan untuk menjajal STR12 di sirkuit Sakhir Bahrain, Hungaroring, Hungaria dan Yas Marina Abu Dhabi. Sean mencatat sejarah sebagai pebalap pertama di luar akademi Toro Rosso dan Red Bull yang mendapat kesempatan menjadi pebalap penguji.
Sean menguji STR12 bersamaan dengan pebalap Mercedes Lewis Hamilton dan bintang Red Bull Daniel Ricciardo. Sementara tim Ferrari diwakili Antonio Giovinazzi, yang juga merupakan pebalap binaan tim Jagonya Ayam Indonesia.
Pemilik tim Arden, yang kini menaungi Sean di ajang balap Formula 2 Garry Horner memberi dukungan moral kepada Sean. Garry merupakan ayah kandung dari bos tim F1 Red Bull, Christian Horner.
Menurut Garry, dipilihnya Sean sebagai pebalap penguji di tim Toro Rosso adalah sebuah kepercayaan besar. Sean dinilai memiliki kemampuan untuk memberikan masukan bagi para mekanik untuk mendapatkan setingan mobil yang diinginkan.. Dia bisa mengenal karakter mobil dengan baik dan banyak memberikan input yang benar kepada engineering dan tim mekanik.
