POJOKBANDUNG.com, PYONGYANG – Korea Utara akhirnya tak tahan melihat manuver gugus tempur Amerika dipimpin kapal induk bertenaga nuklir yang mendekati Semenanjung Korea.
Aksi yang dianggap ‘’show of force’’ atau pamer kekuatan itu dikecam karena bisa memicu perang.
BACA JUGA:
Begini Sikap Indonesia Atas Serangan AS ke Suriah
Serangan AS ke Suriah Tewaskan Warga Sipil dan Hancurkan Pesawat
Korut terang-terangan mengecam tindakan Amerika membawa aset strategis nuklir raksasanya ke Semenanjung Korea, melalui armada tempur Angkatan Laut negara itu ke rantau ini.
Tindakan itu dilakukan ketika situasi mengkhawatirkan karena Pyongyang mungkin akan meluncurkan uji coba senjata nuklir ke-6.
Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengeluarkan penyataan mengecam AS karena menyerang Suriah. “AS adalah titik panas terbesar di dunia karena tindakannya membawa senjata nuklir terbesar itu, mengancam pertahanan dan keamanan, selain dapat memicu peperangan.
“Keadaan ini menciptakan situasi berbahaya yang dapat memicu perang termonuklir sewaktu-waktu di semenanjung dan menimbulkan ancaman serius pada keamanan serta keselamatan dunia,” kata kantor berita KCNA, mengutip pernyataan itu hari ini.
Ketegangan antara kedua negara itu meningkat sejak Angkatan Laut AS melepaskan 59 peluru kendali Tomahawk ke arah pangkalan udara Suriah pekan lalu, sebagai tindakan balasan atas serangan senjata kimia di negara itu.
Pada saat bersamaan, tindakan itu meningkatkan ketegangan terkait rencana Presiden Donald Trump terhadap Korea Utara yang sudah berkali-kali menjalankan uji coba peluru kendali dan nuklir.