POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Potensi pasar bisnis online atau financial technology (fintech) di Indonesia tahun ini diprediksi mencapai Rp1.000 triliun, dengan pertumbuhan sebesar 20%-50% per tahun.
Namun, hingga saat ini realisasinya diperkirakan baru 25% atau sekitar Rp 250 triliun.
Komunitas HardForex Luncurkan Buku Kunci Sukses Bisnis Online
Bisnis Online dan Outlet Menjanjikan
Demikian diungkapkan Chief Lembaga Riset Telematika Sharing Vision, Dimitri Mahayana, pada Sharing Vision Fintech 2017 di Crowne Plaza, Jalan Lembong, Bandung, baru-baru ini.
Dengan pertumbuhan sebesar itu, ia memprediksi, dalam lima sampai 10 tahun ke depan fintech berpotensi menyamai atau bahkan menyalip industri perbankan konvensional.
“Kalau dibandingkan perbankan konvensional, nilai transaksi fintech saat ini masih kecil. Belum sampai 10%. Akan tetapi, pertumbuhannya sangat pesat. Padahal, usia fintech baru sekitar dua tahun,” katanya.
Ia memprediksi, potensi pengguna fintech di Indonesia tahun ini bisa mencapai 17 juta user. Estimasi tersebut merujuk pada data pengguna internet Indonesia yang tahun ini diperkirakan sudah mencapai 130 juta orang.
“Sekitar 10-15% sudah gunakan fintech. Hitungan Sharing Vision berkisar antara 13 juta sampai 17 juta user,” katanya.
Dari sisi layanan, menurut dia, pengetahuan masyarakat akan layanan fintech berkembang cepat. Hal itu ditunjang dengan cepatnya layanan fintech yang bahkan dinilai sudah mampu mengimbangi perbankan dan lembaga keuangan lain yang sudah mapan.
Hasil survey Sharing Vision menunjukkan, kepuasan responden atas fintech terutama karena aplikasi yang mudah digunakan dan pelayanan yang cepat. Fintech sudah mampu memberikan layanan satu klik, diproses antara 1-5 detik, bahkan 0,1 detik.