Video Kampanye Ahok-Djarot Dinilai Bagian dari Realitas dan Fakta Sejarah

Realitas itu berkaitan dengan isu SARA yang berkembang selama Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017. “Jadi video itu cerminan realitas, jangan diframe sebagai propaganda,” kata Eva.

Eva mengatakan, fakta-fakta itu seperti pengadangan pada saat kampanye dan spanduk bernada provokasi di rumah ibadah. Menurut dia, politisasi SARA membuat gangguan fasilitas umum.

“Semua jadi disfungsi karena politisasi SARA yang tidak sesuai Pancasila dan Bineka Tunggal Ika,” ucap Eva.

Aa Gym Geram, Sebut Fitnah Keji Usai Tonton Video Kampanye Ahok

Politikus PDI Perjuangan itu menjelaskan, situasi di lapangan selama pilkada merupakan pengalaman pahit.

Pasalnya, Eva menambahkan, Jakarta terobek isu SARA dan politik identitas sekretarian mengemuka.

Selain itu, Eva menyatakan ada penggunaan ayat-ayat suci guna menghalangi hak WNI untuk dipilih dan memilih menjadi materi dalam kampanye.

Menurut Eva, Ahok-Djarot akan menjadikan Jakarta sebagai rumah bersama, tanpa melihat SARA dan gender. “Jakarta akan jadi miniatur Indonesia yang ber-Bineka Tunggal Ika berlandaskan Pancasila,” ucapnya.

Video kampanye Ahok-Djarot berdurasi dua menit. Video itu diunggah di akun Twitter @basuki_btp pada Minggu (9/4/2017).

loading...

Feeds

BPJAMSOSTEK Tasikmalaya Gelar Employee Volunteering

POJOKBANDUNG.com, TASIKMALAYA – BPJS Ketenagakerjaan Cabang Tasikmalaya melaksanakan kegiatan Employee Volunteering bersih-bersih sampah Bersama Bank Sampah Belebet dalam rangka World …