POJOKBANDUNG.com, JAKARTA – Militer Amerika meluncurkan sekitar 50 rudal ke pangkalan udara Suriah Kamis malam (6/4).
Serangan itu merupakan serangan langsung pertama yang dilakukan Amerika terhadap pemerintahan Presiden Bashar Al Assad sejak berkecamuknya perang saudara di negara itu enam tahun terakhir ini.
BACA JUGA:
Kapal Perang AS Gempur Suriah dengan 59 Rudal Tomahawk
Begini Reaksi Dunia Atas Serangan AS ke Suriah
Sebagai negara yang menentang senjata kimia, Indonesia mengutuk penggunaan senjata kimia yang telah memakan banyak korban termasuk anak-anak di Syria.
Indonesia juga merasa prihatin dengan serangan rudal Tomahawk yang dilancarkan AS ke Syria sebagai respons dari penggunaan senjata kimia. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan bahwa tindakan militer yang dilakukan AS tidak sejalan dengan prinsip hukum internasional.
”Kami turut prihatin atas serangan unilateral pihak manapun. Termasuk serangan rudal Tomahawk itu. Ini merupakan tindakan militer tanpa persetujuan PBB,” katanya dalam press briefing, tadi malam.
Pria yang akrab disapa Tata itu mengatakan perdamaian dan stabilitas Syria hanya bisa dicapai melalui dialog politik. Tata juga menambahkan bahwa akses bantuan untuk Syria juga harus terus dibuka agar para korban konflik di negara tersebut bisa mendapatkan bantuan.