POJOKBANDUNG.com, SAGULING – Tumpahnya 5.000 liter oli milik PT Central Georgette Nusantara Printing (CGNP) yang mencemari Waduk Saguling belum teratasi.
Akibat peristiwa ini, ribuan tanaman petani mati dan tumpahan oli meracuni ikan air tawar di danau buatan PLTA Saguling.
Air di Waduk Saguling yang berada di Kampung Cibingbin, RT 1/4, Desa Laksanamekar, Kecamatan Padalarang, Kab Bandung Barat itu kini tampak berwarna kehitaman dan berminyak kental.
Sebelum mengalir ke Waduk Saguling, oli yang mengalir akibat pecahnya tangki oli juga merendam 2 hektare lahan pertanian.
“Tanaman jadi rusak karena airnya itu jadi hitam dan bau. Di sini ada sekitar 15 petani yang terancam gagal panen karena sebagian besar sawah di sini memanfaatkan air dari Sungai Cibingbin,” kata seorang petani setempat, Dede (45).
Menurutnya, para petani sudah mendatangi perusahaan tekstil itu untuk meminta pertanggungjawaban. Perusahaan terkait, kata dia, siap bertanggungjawab, namun ia mengaku belum ada tindaklanjut.
Sebelumnya, Kepala Bagian Personalia dan Umum PT CGNP Dwi Wahyudi mengaku, perusahaan sudah menangani oli di genangan Saguling sejak Kamis (30/3).
Dari kapasitas mesin steam boiler 5.000 liter oli, ia menyebut sudah empat truk berisikan masing-masing 14 drum oli yang diangkut.
Terpisah, Kapolres Cimahi AKBP Ade Ary Syam Indradi, melalui Kasat Reskrim Polres Cimahi AKP Nico N Adi Putra mengatakan sudah melakukan pengecekan dan pengambilan sempel air, Senin (3/4).
“Kami sudah datangi TKP bersama Dinas Lingkungan Hidup dan memang lokasi itu diduga terjadi pencemaran lingkungan. Kami sudah mengambil sempel di empat titik dan kami akan lihat kualitas air tersebut,” ujar Nico.
Menurutnya proses penyelidikan dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya unsur kesengajaan dan kelalaian pihak perusahaan.
“Kami masih mendalami. Pada dasarnya terkait barang bukti yang sudah kami amankan adalah katup besi tempat pengaliran dari storage oil beserta patahannya sudah kami amankan. Nanti kita lihat apakah ada unsur kesengajaan atau kelalaian perusahaan atau tidak,” tuturnya. (bie)