POJOKBANDUNG.com –Usianya baru 19 tahun. Namun, Sultan Haikal sudah menjadi tersangka pembobol ribuan situs.
Kini pemuda itu ditahan Subdit Siber Bareskrim Polri. Dia ditangkap atas laporan situs Tiket.com dan Citilink yang menderita kerugian sekitar Rp4,1 miliar.
Haikal saat ditangkap Rabu (29/3/2017) lalu tidak sendiri. Polisi juga menciduk tiga rekannya.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto mengatakan, awalnya Haikal merekrut tiga rekannya MKU (19), Al (19), dan NTM (27) lewat komunikasi di media sosial dan di game online.
Kemudian, Haikal mengajari ketiga rekannya bagaimana cara meretas situs.
“Haikal ini adalah mentornya. Jadi Haikal yang membuka pintu ke berbagai macam situs baik itu untuk diketahui saja atau pengetahuan atau pun kegiatan untuk mencari keuntungan,” kata Rikwanto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (5/4/2017).
“Salah satunya membuka situs tiket.com,” tambah
Berdasarkan penelusuran penyidik, ada 4.600 situs yang sudah dibobol pengamanannya oleh kelompok Haikal.
Hanya saja, sebagian situs itu, diretas bukan untuk kepentingan mencari uang. Melainkan, sebagai ajang pembelajaran.
“Kebanyakan urusan unjuk kemampuan, unjuk jago, dia berhasil buka itu. Dia tunjukan kepada junior-juniornya dan merupakan kebanggaan bagi dirinya,” kata dia.
Rikwanto menerangkan, untuk kasus peretasan yang mengalami kerugian materi, barulah pada situs tiket.com dengan nilai Rp 1,9 miliar. Namun demikian, pihaknya masih menyidiki itu.
Haikal diduga masuk secara ilegal ke server Citilink dengan menggunakan user name dan password milik travel agen tiket.com dengan tujuan untuk mendapatkan kode booking tiket pesawat.
Setelah mendapatkan kode booking, dia bersama tiga rekannya menjual kembali tiket tersebut.
Atas hal tersebut, pihak Citilink dan tiket.com mengalami kerugian sekitar Rp4,1 miliar, di mana tiket.com merugi Rp1,9 miliar.
Terungkapnya kasus ini berawal dari pengaduan tiket.com kepada polisi tentang adanya peretasan pada sistem aplikasi jual beli tiket yang terhubung pada maskapai penerbangan www.citilink.co.id.
Peristiwa peretasan diperkirakan berkisar pada 11-27 Oktober 2016.