POJOKBANDUNG.com, LONDON – Arsenal gagal bersaing dalam pacuan perburuan mahkota Premier League. Mereka pun tak pernah meraih hasil positif saat menghadapi tim-tim elite.
The Gunners rata-rata hanya meraih satu poin ketika melawan tim penghuni lima besar.
Jelang paro kedua musim 2016-2017, performa The Gunners melawan klub elite kian berantakan. Diawali dengan kekalahan 1-2 dari Manchester City di Etihad (18/12), lalu berturut dibantai Chelsea (4/2) dan Liverpool dengan skor 1-3.
Kondisi itu membuat mereka, hingga pekan ke-27 Premier League masih tercecer di peringkat enam klasemen, dan tertinggal tujuh poin dari tim penghuni empat besar.
Fakta ini pula yang membuat posisi Arsene Wenger tertekan. Tuntutan agar manajer asal Prancis itu meninggalkan The Gunners terus disuarakan.
Tuntutan itu bakal semakin deras jika malam nanti (siaran langsung RCTI, beIN Sports 1 pukul 22.00 WIB) mereka kalah dari Manchester City.
Karena derasnya tekanan, dilansir dari Mirror, Wenger tak akan menerima perpanjangan kontraknya jika kalah dari City.
Masalah Arsenal di laga big match bahkan bergeser. Sebelumnya, mereka hanya kurang konsisten dalam mempertahankan keunggulan. Unggul dulu, kemudian dibalikkan lawan. Pada paro keduanya ini Arsenal malah sudah dihabisi sejak 30 menit pertama.
Ya, itu menjadi pekerjaan rumah Wenger mengingat lawan punya 25,9 persen peluang mencetak gol pada 30 menit pertama.
Lalu bagaimana caranya untuk meredam agresifitas City? Strategi bertahan justru malah memberi ruang di lapangan tengah, dan itu menjadi keuntungan bagi City.
