Keren dan Inspiratif! Orang Bandung Ini Sukses Dagang oleh-oleh di Jepang

Agus Sudrajat di toko suvenirnya di Tokyo yang laris karena harga murah.

Agus Sudrajat di toko suvenirnya di Tokyo yang laris karena harga murah.

Selain menjual langsung di toko, Agus melayani pemesanan barang. Dia siap mengirimkan barang-barang itu selama alamat pemesan dapat terjangkau.

Area pengirimannya adalah beberapa kota yang tersebar antara Hokkaido hingga ke Okinawa.

Berkat kerja keras dan strategi usahanya tersebut, omzet penjualan suvenir Agus lumayan besar. Sebulan bisa mencapai JPY 2,5 juta atau Rp 286,7 juta. Namun, dia masih harus mengeluarkan biaya untuk menggaji karyawan dan membayar pajak bulanan.

”Setelah dikurangi ini dan itu, pendapatan bersih usaha ini tidak sampai JPY 1 juta (Rp 114,6 juta),” ungkap Agus.

Untuk menambah kesan Indonesia, setiap akhir pekan, Sabtu dan Minggu, Agus memberikan tambahan layanan di tokonya. Yakni, dia juga menjual bakso untuk pembeli Indonesia yang kangen makanan kampung halaman.

Wisatawan dari Indonesia yang hendak membeli suvenir juga dapat menikmatinya. Hanya, jumlah porsinya tidak banyak. Dia hanya mampu menyediakan untuk 40 porsi dengan harga JPY 500 (Rp 58 ribu) semangkuk.

Tidak hanya menjadi rujukan orang Indonesia saat mencari suvenir, JJS juga dikenal di kalangan pekerja migran alias tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bermasalah. Mereka datang ke Agus untuk minta advis cara menyelesaikan masalahnya.

”Dalam sebulan, ada saja yang ke sini curhat karena kena tipu. Pekerjaan yang dijanjikan di Jepang tidak sesuai dengan yang diomongkan saat masih di Indonesia,” papar Agus.

Untuk diketahui, TKI yang berangkat ke Jepang rata-rata menggunakan visa turis yang hanya berlaku dua pekan. Padahal, mereka semestinya datang dengan visa bekerja.

Ujung-ujungnya, mereka kena masalah. Entah ditipu pihak yang mempekerjakan atau yang bersangkutan terancam kena razia imigrasi Jepang.

Di toko Agus itulah mereka curhat dan berkonsultasi. Agus sendiri tidak bisa berbuat banyak. Dia hanya bisa menasihati atau menyarankan sebelum masalahnya jadi fatal.

”Kalau kena tipu, misalnya, saya sarankan agar dia segera pulang ke tanah air saja sebelum visa kunjungan turisnya habis. Kasihan dia. Sudah keluar uang puluhan juta, kena tipu,” ucapnya.

Tidak sedikit TKI yang minta pekerjaan kepada Agus. Namun, Agus tidak berani mengambil risiko terhadap TKI yang bermasalah.

”Sebenarnya, kalau visanya benar dan sesuai prosedur, kita bisa bekerja dengan tenang di sini. Banyak perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja di sini,” tutur dia. 

(*/c9/ari/ind/pojokbandung)

loading...

Feeds

POJOKBANDUNG.com – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) mengumumkan kerja samanya dengan Universitas Pasundan (Unpas) melalui penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum …