POJOKBANDUNG.com- RHOMA Irama merasa bersyukur anaknya Ridho Rhoma diciduk polisi pada Sabtu (25/3). Meski kecewa mengetahui anaknya terjerat narkoba, Rhoma masih mengucap syukur.
Sebab, Ridho ditemukan tidak sampai overdosis karena mengkonsumsi barang haram tersebut.
“Dari data BNN, hampir 50 orang setiap hari meninggal karena narkoba. Bahkan di keluarga kami, keponakan saya, dua orang meninggal karena narkoba. Saya bilang, ‘Papah bersyukur kamu ditemukan sama polisi, bukan sebagai mayat karena overdosis’,” kata Rhoma.
Raja dangdut ini juga meminta agar putra kebanggaannya itu tidak lagi kembali menggunakan narkoba. “Jadi ada hikmah. Saya bilang juga ini jadi yang pertama dan terakhir,” kata Rhoma.
Rhoma menceritakan jika dirinya melihat ada gelagat berbeda dari Ridho. Dikatakan, sejak enam bulan terakhir komunikasi antara dirinya dan putranya itu terkendala.
“Sulit komunikasi. Di kontak sulit. Kalaupun jawab, tapi sudah beberapa hari berikutnya,” papar Rhoma.
Namun begitu, Rhoma tak mau menyebut hal ini sebagai salah satu indikator putranya sudah terjerat narkoba. Pasalnya, sejak lima tahun terakhir Ridho memang hidup terpisah darinya.
“Dulu saya memenej semua kegiatan dia. Tapi seiring waktu dia makin sibuk dengan kegiatannya, saya pun begitu. Dia memutuskan hidup mandiri dengan manajemen sendiri. Tinggal di apartemen. Jadi jarang ketemu,” terangnya.
Sementara itu, perihal alasan Ridho mengkonsumsi narkoba, raja dangdut ini mengatakan untuk menjaga staminanya tetap fit.
“Dia bilang ke saya untuk stamina. Soalnya kan dia syuting stripping, kalau konsumsi dia jadi engga lelah tetap fit,” ungkapnya.
Pasca peristiwa penangkapan putranya, Rhoma mengaku dirinya makin bertekad untuk memberantas narkoba.
“Di keluarga saya ada keponakan meninggal karena narkoba. Sekarang Ridho. Padahal sudah wanti-wanti jauh-jauh hari. Ini harus jadi pelajaran, bukan hanya saya tapi semuanya,” tandasnya.
(zul/ps/ca/pojokbandung)