POJOKBANDUNG.com –Rochus Misch mengungkap detik-detik terakhir Adolf Hitler dan istrinya, Eva Braun, sebelum keduanya tewas bunuh diri bersama.
Rochus Misch adalah pengawal dan orang kepercayaan Hitler, pemimpin Nazi, Jerman, yang terkenal fasis itu. Misch menuturkan kesaksiannya lewat sebuah buku memoar.
Seperti diketahui, Diktator Jerman Adolf Hitler bersama istrinya Eva Braun tewas bunuh diri pada 30 April 1945.
Dalam memoarnya, Misch menerangkan bahwa sebelum meninggal, pemimpin Nazi itu mengumumkan agar semua tentara dibebaskan dari loyalitas.
Hitler juga meminta jenazahnya dibakar agar tidak disalahgunakan publik. Setelah mengungkapkan keinginannya itu, terdengar kegaduhan. Misch lalu mendapati Hitler tewas, disusul Eva Braun.
Sebelumnya, Misch sempat mendengar pengakuan Eva Braun dan Magada Goebbles, istri Menteri Propaganda Nazi Jerman Joseph Goebbles, bahwa mereka ingin mati bersama dengan suami masing-masing.
Eva Braun adalah perempuan kelahiran München, Jerman. Ia menikah dengan Hitler ketika Tentara Merah Uni Soviet sudah mengepung Berlin.
Misch sendiri sangat loyal pada Hitler. Ia menggambarkan Hitler sebagai bos yang baik dan sama sekali tidak kasar. Ia ingin semua orang tahu bahwa citra yang selama ini melekat pada sosok Hitler, tidaklah demikian.
Misch diculik Tentara Merah Soviet dan dipenjarakan di kamp kerja paksa selama delapan tahun setelah ia berusaha melarikan diri. Bahkan, setelah disiksa sekian tahun, Misch masih menunjukkan kesetiaannya kepada Hitler.
Misch meninggal dunia dalam usia 96 tahun pada 2013 di Berlin, Jerman. Namun, sebelum tutup usia, kesaksiannya tentang Hitler telah dibukukan dalam karya berjudul Hitler’s Last Witness: The Memoirs of Hitler’s Bodyguard yang kini diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris.
Edisi cetak ulang memoar tersebut diterbitkan oleh Frontline Books dan dijadwalkan rilis di Inggris pada 30 Mei 2017.
Penyunting senior Frontline Books, John Grehan mengatakan pengakuan Misch cukup berimbang dan tidak menghakimi siapa pun.
“Kami menerbitkan buku ini karena kesaksian dari seseorang yang sangat dekat dengan Hitler,” demikian Grehan.