Pendukung Ahok Ditusuk di Masjid, Begini Kronologinya

Aktivis 98 sambangi Bareskrim Polri menuntut kasus penusukan Azniel dituntaskan. (Aktivis 98/pojoksatu)

Aktivis 98 sambangi Bareskrim Polri menuntut kasus penusukan Azniel dituntaskan. (Aktivis 98/pojoksatu)

POJOKBANDUNG.com- KASUS penusukan pendukung Ahok terjadi di masjid. Peristiwa itu pun mendapatkan reaksi keras dari eksponen 98 yang tergabung dalam Solidaritas Aktivis 98.

Para aktivis 98 mendatangi Bareskrim Mabes Polri untuk menuntut penuntasan kasus penusukan pendukung Ahok, Aznil (43) di kampung Tiku, Nagari Tiku Selatan, Agam, Sumatera Barat (Sumbar) pada 21 Maret 2017 lalu.

Aznil ditikam di bagian perut oleh Idham Firmantara (39) karena perbedaan pandangan politik, terutama soal Pilkada Jakarta.

Aznil diketahui sangat vokal membela Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, sementara pelaku berbeda 180 derajat dengan Aznil.

Oktav NS, aktivis 98 dari Bali menjelaskan bahwa kejadian penusukan terjadi di teras Masjid Raya Tiku, Nagari Tiku Selatan, Agam, Sumatera Barat.

“Saat itu korban bersama satu orang rekan dan jamaah masjid lainnya selesai melaksanakan salat Isya berjamaah. Saat itu lah korban dan pelaku bertemu dan menurut korban, pelaku melihat ke arahnya dengan muka tidak senang,” ujar Oktav NS, Kamis (23/3/2017).

Oktav NS menjelaskan bahwa keduanya merupakan warga satu kampung. Pelaku diketahui pernah mengancam akan membunuh Aznil lewat media sosial.

“Saat korban sedang berbincang dengan jamaah lain, tiba-tiba pelaku datang dan memaki-maki korban dengan kata kasar. Kemudian pelaku langsung menikam korban di perut sebelah kiri,” ceritanya.

Tak berhenti sampai di situ, menurut Oktav NS pelaku masih berusaha menikam korban di bagian dada namun Aznil berhasil menghindar.

Saat mencoba dilerai oleh petugas parkir masjid, pelaku malah balik mengejar petugas parkir tersebut. Melihat kejadian tersebut, warga berdatangan ke masjid yang membuat pelaku kemudian kabur. 

loading...

Feeds