POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Soal dukungan Jadi Gubernur Jabar dari partai politik, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil tidak akan memaksakan diri.
“Walaupun sekarang ada pendukung dari Nasdem (Partai Nasdem,red), tapi kan bisa saja berubah pikiran di H-1 saat akan pendaftaran,” ujar lelaki yang akrab disapa Emil ini kepada wartawan, Senin (20/3/2017).
Diketahui, Emil sebelumnya menghadiri deklarasi politik Partai NasDem, Minggu (19/3/2017). Partai tersebut menyatakan siap mengusung Emil di Pilgub Jabar 2018.
Emil menyadari masih banyak dinamika sebelum masa pendaftaran nanti. Termasuk tawaran dan keinginan partai yang sekarang tengah melakukan pendekatan dengannya.
Ada partai yang ingin wakil gubernur dijabat oleh kader mereka, ada juga yang ingin Emil bergabung dan menjadi kader partai mereka.
“Hal-hal semacam itu biasa,” ujarnya. Hal itu ia alami saat Pilwalkot Bandung 2013.
Namun, bagi Emil semua adalah pilihan. Jika ia bergabung dengan salah satu partai, artinya ia harus mengundurkan diri dari PNS.
Seperti diketahui, sebelum menjabat sebagai Wali Kota Bandung, Emil adalah dosen PNS di ITB Bandung. Sekarang posisinya adalah cuti.
Atas dinamika politik ini, Emil tidak menutup kemungkinan pada akhirnya partai Nasdem menarik dukungan.
“Kalau bagi saya sih, yang penting alasan pencabutan dukungannya logis,” tambahnya.
Menyinggung rencana Partai Nasdem yang akan melakukan road show setelah deklarasi dukungan ini, Emil mengatakan tidak akan mengganggu kinerjanya sebagai wali kota.
“Yang penting road show dilakukan pada akhir pekan,” tandasnya.
Disinggung masalah posisi calon wakil gubernur yang nanti akan mendampinginya, Emil menyatakan harus punya jiwa kepemimpinan dan elektabilitas.
“Jangan sampailah elektabilitasnya nol,” tegasnya.
Jika nanti dirinya maju ke Pilgub Jabar,Tanpa menyebutkan secara detail siapa saja orang-orang yang berambisi menggantinya sebagai wali kota, Emil menyampaikan harapannya, agar Wali Kota Bandung nanti, harus kompeten dan punya kecintaan kepada Kota Bandung.
