POJOKBANDUNG.com – Senyum mengembang menghiasi wajah Maria Cellina Wijaya pada Sabtu (11/3/2017). Mengenakan kebaya hitam dengan jarit putih bercorak batik, dia menenteng ijazah dan memakai toga.
Hari itu, bersama 2.018 mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) lainnya, Cellina menjadi salah seorang yang diwisuda hari itu.
“Seneng, akhirnya lulus,” ucap Cellina, kepada Jawa Pos (grup Pojokbandung) setelah mengikuti prosesi wisuda di gedung Airlangga Convention Center (ACC).
Bagaimana tidak senang, usia Cellina belum menginjak kepala dua. Namun ia sudah menjadi sarjana pendidikan kedokteran. Ia meraih gelar SKed pada usia 19 tahun 4 bulan.
Mahasiswa jurusan pendidikan dokter tersebut berhasil lulus dalam waktu 3,5 tahun. Ia meraih predikat sebagai lulusan termuda kedokteran pada 2017. Bagaimana dia menempuh pendidikannya?
Berbeda dengan siswa umumnya, perempuan yang lahir pada 30 November 1997 itu berhasil menyelesaikan pendidikan formal lebih cepat.
Jenjang SD–SMA yang seharusnya ditempuh dalam waktu 12 tahun, Cellina perpendek menjadi 10 tahun saja.
Putri tunggal pasangan Budi Wijaya dan Siti Nur Farida tersebut sudah tercatat sebagai siswa SD pada umur 5 tahun.
SMP dan SMA-nya ia tamatkan dalam tempo empat tahun. Lebih cepat dua tahun daripada lama studi jalur reguler.
’’Saya tercatat sebagai siswa kelas akselerasi di SMPN 2 Jember. Jadi, saya bisa nempuh pendidikan lebih cepat setahun jika dibandingkan dengan kelas reguler,’’ ujarnya.
Percepatan masa studi itu kemudian dia ulangi setelah masuk SMAN 1 Jember. Dia menempuhnya dalam waktu dua tahun saja.
Tidak hanya cepat merampungkan sekolah, Cellina juga tercatat sebagai siswa berprestasi. Sejak SMP, dia menjuarai lomba bahasa Inggris tingkat kabupaten dan provinsi.
Prestasi itu berlanjut di SMA di mana ia dinobatkan sebagai siswa berprestasi tingkat Jawa Timur.