POJOKBANDUNG.com- KUNCI keberhasilan Pusamania Borneo FC (PBFC) II menjamu Persib Bandung di leg pertama semifinal Piala Presiden 2017 dua hari lalu tak lepas dari perubahan strategi yang dilakukan pelatih Ricky Nelson.
Semula 4-1-4-1 menjadi 4-4-2. Selain memberikan banyak tekanan terhadap kubu lawan, tim beralias Pesut Etam akhirnya bisa kembali membuka keran gol melalui dua strikernya, Patrich Wanggai dan Reinaldo da Costa.
Kemenangan memang jadi harga mati bagi kubu Pesut Etam menjamu Persib. Lebih dulu bertindak sebagai tuan rumah, victory jadi modal berharga untuk meletakkan satu kaki di partai puncak, final Piala Presiden 2017.
Formasi serupa bisa jadi opsi bagi Ricky menerapkannya di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, besok. Hal tersebut berguna untuk merusak strategi lawan yang dipastikan tampil ngotot dan menyerang sejak menit awal berburu gol.
Persib yang memiliki keunggulan satu gol tandang, membuat Pangeran Biru hanya perlu unggul 1-0 untuk lolos ke final. Sementara bagi Pesut Etam, hasil imbang cukup untuk syarat ke laga pamungkas.
Sama-sama tidak ingin mengalah, kejelian kedua pelatih antara Ricky dan Ddjajang Nurdjaman menerapkan skuad inti layak dinanti. PBFC II sendiri bertekad tampil menyerang dan berburu gol.
Imbas permainan terbuka yang berlaku bagi kedua tim membuat tuan rumah atau tamu bisa kecolongan pada menit awal. “Kami akan kesulitan jika tampil bertahan. Materi pemain kami juga bagus di sektor depan. Hal itu bisa jadi kunci memberi kejutan,” tutur Ricky.
Lantas, akankah PBFC II turun dengan formula sama pada leg kedua, pelatih 37 tahun itu enggan membeber. Dia hanya menegaskan akan memberikan kejutan.
Berstatus tim tamu, Ricky mengakui bukan perkara gampang mencuri poin di kandang Persib. Apalagi dukungan penuh suporter seantero Jawa Barat untuk Pangeran Biru bisa menambah kepercayaan diri Hariono dkk.
“Persib tim yang sangat kuat ketika bermain di kandang. Semua tahu itu. Saya sebagai pelatih sudah siap mengantisipasi,” imbuhnya.
