POJOKBANDUNG.com, BANDUNG–Warga miskin di Kota Bandung hari ini mendapatkan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
“Data dari Kementrian Sosial, warga miskin yang mendapat bantuan sekitar 63.262 rumah tangga sasaran (RTS),” ujar Kepala Dinas Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kota Bandung Tono Rusdiantono, kepada wartawan Kamis (23/2).
Namun, baru sekitar 59 ribu RTS yang mendapatkannya. Sisanya, akan diberikan secara bertahap.
“Kita memang tidak bisa dibagikan secara bertahap,” tambahnya.
Tono mengatakan, basis data pemberian bantuan ini, adalah data penerima raskin tahun sebelumnya.
Warga yang menerima bantuan, akan menerima kartu berisikan uang senilai Rp110 per bulan. Nantinya, uang bisa digunakan untuk membeli bahan kebutuhan pokok.
“Awalnya, hanya bisa untuk membeli beras dan gila. Tapi nanti bisa untuk membeli kebutuhan pokok lain,” tambahnya.
Penggunaan kartu ini, hanya bisa di ei-warong, yang nanti akan ditunjuk dan dimodali oleh pemerintah pusat.
“Pengelola e-warong juga harus masyarakat penerima manfaaat. Jadi harus warga miskin juga,” tambahnya.
Syarat-syarat pengelola e-warong adalah, warga tidak mampu yang datanya sudah diversifikasi oleh Dinsos. Dengan, lokasi yang idealnya tidak masuk ke gang, sehingga memudahkan masyarakat untuk bertransaksi.
“Untuk pengelola e-warong, akan mendapatkan bantuan modal Rp20 juta yang bisa digunakan membeli bahan-bahan pokok. Selain itu Rp1 juta untuk membeli rak dan peralatan lainnya,” papar Tono.
Modal Rp20 juta tersebut, lanjut Tono, harus dikelola sekitar 11 orang, yang tergabung dalam kelompok usaha bersama. Menurut Tono, uang tersebut tidak harus dikembalikan kepada pemerintah.
“E-warong ini, harus membeli bahan pokok dari rumah pangan kita (RPK) atau bulog,” terangnya.
Berdasarkan program pemerintah, akan disiapkan 70 e-warong di Kota Bandung. Namun idealnya ada 1 e-warong di setiap kelurahan.
“Harusnya, satu e-warong melayani 250 warga. Sehingga, warga tidak terlalu jauh membelinya,” terangnya. (mur)
