Agar Anak Terhindar dari Bacaan Serupa Buku “Aku Berani Tidur Sendiri”….

Buku cerita anak “Aku Berani Tidur Sendiri” yang kontroversial.

Buku cerita anak “Aku Berani Tidur Sendiri” yang kontroversial.

POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Masyarakat dikejutkan dengan beredarnya buku cerita anak “Aku Berani Tidur Sendiri” yang diduga berisi muatan vulgar. Buku tersebut bagian dari seri buku anak “Aku Belajar Mengendalikan Diri” yang diterbitkan Penerbit Tiga Ananda, lini Penerbit Tiga Serangkai.

Bunda Literasi Jawa Barat, Netty Heryawan meminta perlu adanya kehati-hatian bagi para penulis dan penerbit dalam meluncurkan buku.

Terlebih jika buku tersebut berisi edukasi kesehatan reproduksi. Di sisi lain, tidak semua buku aman bagi semua usia. Apalagi jika buku itu diberi judul bombastis yang bikin orang penasaran.

“Nah kalau sesuatu sudah menjadi benda publik, ada di ruang publik ada di toko buku, di perpustakaan ini kan tentu tidak bisa kita kendalikan. Maka ada baiknya para penulis ini berkonsultasi dengan psikolog saat akan menuliskan tema tentang alat reproduksi,” kata Netty di Gedung Sate, Bandung, Selasa (21/1/17).

Ia mengatakan, mungkin saja penulis buku tersebut bermaksud melindungi anak-anak dari kejahatan seksual. Namun, dengan bahasa yang tidak tepat justru dikhawatirkan memberikan contoh tidak baik kepada anak.

“Saya pikir ini tentu harus dipilah mana yang memang bisa diberikan dalam bentuk tulisan dalam buku,” ungkapnya.

Sementara yang boleh ada dalam buku-buku anak-anak, kata dia, seharusnya yang bersifat umum dan universial saja. Misalnya, secara umum pembagian dan penamaan alat reproduksi bagi laki-laki dan perempuan. Termasuk dalam pembelajaran biologi, dijelaskan bagaimana terjadinya pembuahan sehingga ilmu yang diperoleh tidak setengah-setengah.

Berikutnya, kata dia, pihak sekolah merupakan lembaga yang masif berinteraksi dengan pelajar untuk cermat melihat tumbuh kembang anak di sekolah. Sekolah bisa menutup ruang kosong yang tidak dilakukan keluarga di rumah.

Selanjutnya bagi orangtua, ia menambahkan, jangan lagi tabu mengajarkan sex education kepada anak, tentunya dengan beberapa pertimbangan.

Pertama, perhatikan usia anak maupun kedewasaan berpikir anak. Kemampuan anak dalam menganalisa materi tentang sex education juga memerlukan pendampingan. Sebab, ada istilah-istilah dalam sex education yang perlu dijelaskan secara langsung, benar, dan tepat. (mun/pojokbandung)

loading...

Feeds

POJOKBANDUNG.com – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) mengumumkan kerja samanya dengan Universitas Pasundan (Unpas) melalui penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum …