POJOKBANDUNG.com- KASUS pembunuhan Kim Jong-nam yang diduga melibatkan dua perempuan, sebenarnya tidak terlalu mengagetkan.
Sebab, menilik sejarah kasus penghilangan nyawa yang dikaitkan dengan Korea Utara, banyak perempuan yang memainkan peran utama. Meski begitu, mantan mata-mata Korut Kim Hyon-hui menyebutkan bahwa para pelaku pembunuhan Jong-nam tampak masih amatir.
Berikut misi pembunuhan ala Korea Utara yang pernah terjadi:
Korean Air, 1987
Kim Hyon-hee dan Kim Seung-il meletakkan bom di kabin Korean Air dengan nomor penerbangan KAL 858. Pesawat yang terbang dari Baghdad menuju Seoul itu meledak di atas Laut Andaman dan menewaskan 115 orang.
Dua agen rahasia Korut tersebut ditangkap di Bahrain. Kim Seung-il bunuh diri saat ditangkap. Sementara itu, Kim Hyon-hee yang diekstradisi ke Korsel akhirnya mengaku bahwa serangan tersebut bertujuan mengganggu penyelenggaraan Seoul Summer Olympics yang digelar pada 1988.
Pembunuhan Diplomat di Rusia, 1996
Diplomat Korsel Choi Duk-geun dibunuh di Vladivostok, Rusia. Pemerintah menyatakan bahwa dia tewas karena dipukul. Namun, lubang di dada Duk-geun menunjukkan bahwa dirinya diracun.
Media Korsel menyebutkan, racun itu sama dengan yang dibawa 25 penyelam Korut yang tewas saat menyelinap masuk ke dekat Gangneung, Gangwon, Korsel, sebulan sebelumnya.
Saat itu, Korut diduga menyewa mafia Rusia untuk membalas dendam terkait kematian 25 penyelamnya.
Pembunuhan Keluarga di Seoul, 1997
Yi Han-yong, keponakan Sung Hye-rim, ditembak mati di depan rumahnya di Seoul. Sung Hye-rim adalah perempuan simpanan mendiang Kim Jong-il, pemimpin tertinggi Korut. Dua pelaku tidak pernah tertangkap.
Yi membelot sejak 1982 dan mempublikasikan buku berjudul Taedong River Royal Family yang mengungkapkan secara detail kehidupan Kim Jong-il.
Diduga, buku itu menjadi penyebab kematian Yi. Peluru yang ditemukan di tubuhnya sama dengan yang digunakan pasukan khusus Korut. Sebelum meninggal, Yi menggumamkan kata mata-mata.
Pembunuhan Pembelot Elite, 2010
Dua agen rahasia Korut yang menyamar sebagai pembelot ditangkap. Keduanya berencana membunuh mantan sekretaris Partai Pekerja Korut Hwang Jang-yop.
Dia membelot ke Korsel pada 1997. Hwang menjadi orang dengan jabatan tertinggi yang membelot ke Korsel.
Korut menyebut Hwang sebagai pengkhianat dan manusia sampah. Hwang meninggal enam bulan kemudian pada usia 87 tahun.
(The Guardian/jp/ca/pojokbandung)