Kesaksian Wanita Mata-mata, dari Mata Hari, Seks, Hingga Racun Mengerikan

Mata Hari (ist)

Mata Hari (ist)

Won ditangkap pada Juli 2008. Setelah bebas, Won mengungkapkan bahwa media dan pemerintah terlalu berlebihan dengan menyebutnya seperti Mata Hari. Sebab, dia hanya sekali menggunakan seks untuk mengeruk informasi. Dia mengaku pernah mengabaikan perintah untuk membunuh dua sumbernya di intelijen militer Korsel dengan racun.

Sementara itu, Doan maupun Aisyah diketahui tak pernah menginjakkan kaki ke Korut. Keduanya mengira bahwa apa yang mereka lakukan adalah acara reality show untuk mengerjai orang. ”Jika memang benar begitu, mereka tentu tidak harus melarikan diri,” tegasnya. Padahal, selama di Malaysia, Doan bergonta-ganti hotel hingga tiga kali.

Sementara itu, Aisyah pindah dari hotel di kawasan Bandar Baru Salak Tinggi ke hotel di kawasan Ampang begitu pembunuhan selesai. Melihat tanggal pembunuhan Jong-nam, 3 hari sebelum ulang tahun mendiang pemimpin tertinggi Korut Kim Jong-il pada 16 Februari, Ok Hwa melihat kemiripan dengan pola pembunuhan keponakan Kim Jong-il.

 Yakni, Lee Han-young. Han-young dibunuh 15 Februari 1997. Lee yang membelot ke Korsel ditembak di depan rumahnya. Diduga, pelaku adalah agen intelijen Pyongyang. Mereka tak tertangkap. Di Korut, para pembelot dari jajaran elit politik tahu bahwa mereka akan diburu dan dibunuh. Namun, pelaku biasanya merupakan agen profesional. Bukan seperti Doan dan Aisyah.

Profesor di Columbia University yang mendalami masalah Korea, Charles Amstrong, menyatakan bahwa sangat mungkin pelaku adalah pejabat rendah yang bekerja untuk kepentingan Jong-un.

Hal serupa diungkapkan kontributor website 38 North Michel Madden. ”Saya tidak yakin Jong-un memerintahkan pembunuhan atas kakaknya itu. Ada beberapa anggota elit politik (di Korut, Red) yang bisa melakukan hal seperti itu,” ujar Madden.

Orang-orang tersebut melakukannya agar mendapat sanjungan Kim Jong-un. Bisa juga sebaliknya, mereka ingin mengirimkan pesan kepada pemimpin 33 tahun itu. Namun, tidak tertutup kemungkinan, Jong-nam dibunuh karena punya banyak utang di Makau maupun bermasalah dengan seseorang di Malaysia. Putra tertua Kim Jong-il itu memang senang berjudi dan bermain perempuan.

Yang jelas, bukti-bukti bahwa Korut berada di balik pembunuhan tersebut sangat kurang. ”Gagasan bahwa Pyongyang memerintahkan pembunuhan itu sejauh ini sangat lemah,” ujar Se-woong Koo, editor di Korea Expose. Bersambung..

(Reuters/TheStarChosun/News/Hindustan Times/sha/c16/any/ca)

 

 

loading...

Feeds