Sehari kemudian, Maria Teresa Giglio memakamkan putrinya dalam sebuah peti mati putih. Di luar orang-orang menggambarkan dirinya sebagai seseorang yang “manis, cantik, malaikat rapuh.”
Ibu Tiziana Paksakan Diri Tonton Video Seks Anaknya
Ada sebuah paradoks sedih pada kisah kematian Tiziana Cantone ini. Dengan merenggut nyawanya sendiri, ia menarik lebih banyak perhatian pada video yang ia harap semua orang mungkin melupakannya.
Sang ibu memaksa dirinya sendiri untuk menonton tayangan video tersebut.
“Anda hanya bisa membayangkan bagaimana rasanya. Saya ingin melihat detail yang memungkinkan saya untuk memahami kebenaran. Itu bukan Tiziana saya,” katanya, ia yakin bahwa putrinya berada di bawah pengaruh obat-obatan.
Ia yakin bahwa penyebaran video tidak terjadi secara kebetulan.
“Seolah-olah ini direncanakan, rencana kriminal. Mereka hanya ingin menunjukkan wajah gadis malang ini, dengan maksud mengekspos dirinya di internet,” imbuhnya.
“Adik ipar saya berupaya untuk menyelamatkannya. Tetangga saya tidak mengizinkan saya untuk keluar dari mobil. Saya hampir pingsan. Mereka tidak tidak ingin saya masuk ke rumah ini. Saya bahkan tidak bisa melihatnya untuk terakhir kali,” ucapnya.
Sehari kemudian, Maria Teresa Giglio memakamkan putrinya dalam sebuah peti mati putih. Di luar orang-orang menggambarkan dirinya sebagai seseorang yang “manis, cantik, malaikat rapuh.”
Ibu Tiziana Paksakan Diri Tonton Video Seks Anaknya
Ada sebuah paradoks sedih pada kisah kematian Tiziana Cantone ini. Dengan merenggut nyawanya sendiri, ia menarik lebih banyak perhatian pada video yang ia harap semua orang mungkin melupakannya.
Sang ibu memaksa dirinya sendiri untuk menonton tayangan video tersebut.
“Anda hanya bisa membayangkan bagaimana rasanya. Saya ingin melihat detail yang memungkinkan saya untuk memahami kebenaran. Itu bukan Tiziana saya,” katanya, ia yakin bahwa putrinya berada di bawah pengaruh obat-obatan.
Ia yakin bahwa penyebaran video tidak terjadi secara kebetulan.
“Seolah-olah ini direncanakan, rencana kriminal. Mereka hanya ingin menunjukkan wajah gadis malang ini, dengan maksud mengekspos dirinya di internet,” imbuhnya.
“Kami menahan diri untuk berkomentar, karena kami menghormati Tiziana perempuan malang yang sangat menderita karena publisitas yang sangat besar,” kata Bruno Larosa, pengacara Di Paolo.
“Kami percaya pengadilan dan harus dicatat bahwa klien saya tidak dituduh apa-apa,” ujarnya.