POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Produktivitas generasi muda saat ini harus lebih ditingkatkan. Selain demi terlaksana optimalisasi pembangunan, hal ini penting untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan di Tanah Air.
Menurut anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Yunandar Eka Perwira, keruhnya situasi politik belakangan ini bisa mengancam produktivitas masyarakat khususnya kalangan pemuda. Pada sisi lain, pemerintah belum mampu menjadi teladan dalam membangun produktivitas kaum muda.
Oleh karena itu, menurutnya generasi muda harus disibukan oleh berbagai hal positif salah satunya beraktivitas dengan semangat kewirausahaan. Hal ini, kata dia, menjadi paling relevan dengan perkembangan global saat ini.
“Semua anak muda, apalagi di negara-negara maju telah membuktikan bahwa pola pikir entrepreneurship sangat signifikan dalam membangun diri dan masyarakat. Jadi, anak muda kita jangan hanya kongkow yang tidak menghasilkan sesuatu yang produktif buat dirinya maupun masyarakat sekitar,” kata Yunandar di Bandung, Jumat (3/2).
Hal ini harus terus ditekankan di generasi muda kita. Hal ini menjadi tugas besar semua pihak terutama pemerintah yang belum mampu membangun ekosistem wirausaha.
“Program pemerintah Jabar di bidang ekonomi belum ada yang konkret. Ada namanya program mencetak wirausaha baru, tapi belum berhasil sampai sekarang. Buka pelatihan satu hari, selesai. Apakah kemudian dia mampu berwirausaha? Ya tidak tahu kita,” katanya.
Dia menilai, wirausahawan yang ada saat ini tumbuh karena pengaruh faktor lingkungan keluarga atau berkat motivasi sendiri. Padahal, menurutnya banyak masyarakat yang pola pikirnya masih menggantungkan diri ke pemerintah.
“Pola pikir kita semua tidak hanya pemerintah, juga DPRD masyarakatnya. Kenapa saya bilang begitu, karena tidak ada sesuatu yang produktif untuk jangka panjang ke depan. Itu koreksi untuk kita semua. Tidak ada role model memberikan gambaran untuk maju,” katanya.
Dengan begitu, kata Yunandar, pihaknya akan terus berusaha bersama simpul-simpul masyarakat untuk membangun semangat berwirausaha melalui media pelatihan yang dijalankan secara berkesinambungan. Program ini akan menjadi bahan masukan untuk pemerintah agar pembangunan ekonomi tidak dilakukan hanya sebatas memenuhi rencana kerja, tetapi benar-benar bertanggung jawab akan hasil yang harus diperoleh. (azm)
