POJOKBANDUNG.com- SKANDAL seks dalam kehidupan masyarakat Amerika Serikat, nampaknya bukan lagi hal yang sensitif apalagi bisa merugikan karir politik seorang lelaki. Ini terbukti dari pengalaman Donald Trump yang hari ini akan dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat.
Serangan terhadap dirinya yang menggunakan tema “skandal sex”, cukup terencana dan faktual di masa kampanye. Tetapi serangan itu tak membuat pemilih Amerika, lalu tidak menyukainya. Skandal seks Donald Trump itu justru akhirnya menjadi semacam bumbu penyedap.
Pengungkapan itu malah membalikan citra negatif ke citra positif Donald Trump. Pengusaha kaya ini dianggap sebagai lelaki yang tidak munafik, lelaki apa adanya.
Menjelang hari-hari terakhir kampanye pemilihan Presiden AS, Donald Trump diserang dengan berbagai kesaksian dari sejumlah wanita cantik yang mengaku pernah dikencaninya. Para wanita tersebut, di tahun 2016, memang sudah tidak lagi secantik ketika dikencani Donald beberapa tahun lalu.
Kalau mengikuti kesaksian mereka, siapapun bisa terpengaruh. Bisa membenci Donald Trump.
Bahkan, jelang pelantikannya, Trump dihujani gugatan. Teranyar, Summer Zervos (41), mantan peserta reality show The Apprentice memasukkan gugatan hukum ke pengadilan Los Angeles.
Zervos bukan perempuan pertama yang mengaku mengalami pelecehan seksual Trump. Sederet perempuan, muncul ke permukaan. Siapa saja?
Rekan bisnis Trump ini mengaku mengalami pelecehan seksual mulai 1992. Ia mengaku menjauhi diri dari Trump dengan berbagai cara. Jiil telah mengajukan gugatan hukum dan dibantah Trump.