Tidak semua siswa boleh meminjam nilai. Siswa yang sering melanggar aturan sekolah seperti membawa HP, telat lebih dari lima kali dalam satu semester, dan melalaikan tugas membersihkan kelas tidak akan diperbolehkan meminjam nilai.
Ada enam mata pelajaran yang masuk dalam mekanisme bank nilai tersebut. Yaitu, fisika, geologi, biologi, bahasa Mandarin, sejarah, dan kimia. Pelajaran bahasa Inggris dan matematika tidak termasuk. Dua mata pelajaran itu berkaitan langsung dengan kebijakan penerimaan mahasiswa di Amerika dan Kanada.
’’Nilai 59 dan 60 sebenarnya tidak berbeda, tapi dengan nilai itu satu siswa lulus satu lagi tidak. Perbedaan tersebut menjadi tekanan berat bagi kejiwaan siswa,’’ ungkap guru fisika Mei Hong. Artinya, sistem pinjam nilai itu memberikan kesempatan kedua bagi para siswa untuk memperbaiki diri.
Kira-kira contohnya seperti ini, Shi Xingyan mengikuti ujian tengah semester untuk mata pelajaran biologi. Nilainya hanya 48. Dia datang ke bank nilai dan meminjam nilai 12. Dalam laporan, dia tertulis mendapatkan nilai 60. Pada ujian akhir semester, dia harus meraih nilai minimal 72 untuk membayar nilai 12-nya itu.
Bank nilai tersebut memicu pro-kontra. Banyak netizen di Tiongkok yang setuju, banyak pula yang tidak mendukung. ’’Tingginya nilaimu merepresentasikan kemampuanmu. Jika nilaimu satu poin lebih kecil ketimbang orang lain, berarti kemampuanmu tidak sebaik itu,’’ tulis salah seorang pengguna Weibo yang tidak setuju dengan kebijakan tersebut. (SixTone/SCMP/sha/c14/jpn/any/tia)
