“Saya enggak terima pancasila dinisbahkan 1 Juni, yang betul itu 22 Juni 1945. Pada 1 Juni itu masih usulan, belum disepakati. Baru pada 22 Juni menjadi konsesus nasional dan diperbaiki pada 18 Agustus 1945,” paparnya.
Setelah ia lulus secara cumlaude, ujarnya, ia pun mensosialisasikan tesis itu melalui tabligh dan ceramah-ceramah.
“Sehingga ini enggak betul, saya enggak pernah menghina bung Karno, saya termasuk pengagum, sebagai pengaggum bukan berarti enggak boleh mengkritik. Lalu yang saya kritik bukan Pancasila, tapi usulan bung Karno. Kenapa dikritik, karena saat sidang dahulu pun ulama sudah mengkritik dan bung Karno menerima,” tutupnya.
Sehingga, Rizieq menyebut Sukmawati Soekarnoputri gagal paham atas laporannya terkait dugaan penghinaan pancasila. Sebab, ia merasa berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, yang dilaporkan bukanlah persoalan penghinaan pancasila melainkan tesis S2 miliknya.
“Ini bukan penistaan Bung Karno dan Pancasila, jadi Sukmawati gagal paham,” ujarnya berulang kali.
Selain itu, Rizieq pun merasa rekaman video saat ia berceramah di lapangan Gasibu yang disertakan dalam pelaporan itu diedit. Tudingan itu disampaikan Rizieq usai melihat rekaman video saat pemeriksaan di ruang Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dit Reskrimum) Polda Jabar.
“Rekaman videonya cuma dua menit padahal saya ceramah dua jam lebih. Jadi ceramah saya diedit dan dipotong lalu dilaporkan Sukmawati sebagai penistaan nama baik dan pancasila. Saya balik bertanya, kenapa dipotong Sukmawati jadi dua menit, ada apa? Ada niat apa?,” kata Habib.
Atas dasar itulah, ia pun berencana akan melaporkan balik Sukmawati ke polisi.
“Makanya, kami akan melaporkan balik Sukmawati atas pencemaran nama baik sekaligus melakukan pelaporan atas kriminalisasi tesis ilmiah,” tuturnya.
Namun di sisi lain, pihaknya meminta agar Sukmawati mencabut laporan dan meminta maaf kepadanya. “Kami maafkan dan selesai enggak kami perkarakan. Tapi kalau mengkriminalisasikan, kami akan lapor balik. Jadi tergantung Sukmawati,” bebernya.
Setelah menjalani pemeriksaan selama 5,5 jam, Rizieq keluar dari gedung Ditreskrimum Polda Jabar pukul 15.30 WIB. Rizieq mengaku telah menjawab ssmua pertanyaan penyidik.
“Saya pikir belum ada hasil, hasil itu nanti wewenang penyidik dan pastinya akan dipelajari keterangan saya dipadu keterangan lainnya. Baru penyidik ambil kesimpulan,” ujarnya.
Rizieq mengaku telah memaparkan semua tesis ilmiah SE miliknya untuk menjawab pertanyaan penyidik. Ia mengaku siap diperiksa kembali jika memang masih dibutuhkan.
Ia dikawal ketat oleh aparat kepolisian ketika masuk ke kendaraannya. Di depan markas Polda Jabar, Rizieq sempat berorasi di hadapan massa FPI yang menunggunya sejak pagi.
Usai Rizieq berorasi, suasana Mapolda Jabar mulai mencekam. Kericuhan tak terhelakan. Massa pro dan kontra saling melempar botol plastik, batu hingga balok kayu.
Kericuhan sempat terjadi saat polisi berusaha membubarkan kedua massa hingga menerjunkan tim pengurai massa (raimas) untuk membubarkan massa. Polisi masih berusaha untuk mendorong massa hingga ke perempatan Gedebage. Selain itu, polisi juga membuat barikade di Jalan Soekarno-Hatta menuju ke Mapolda Jabar.(nda)