POJOKBANDUNG.com- KAPOLDA Metro Jaya Irjen Pol, M Iriawan menyatakan motif pembunuhan sadis di Pulomas terhadap keluarga Dodi Triono adalah murni perampokan.
Iriawan juga mengungkapkan alasan Komplotan Ramlan melakukan penyekapan terhadap keluarga tersebut yang berujung pada kematian enam orang yang disekap . Mantan Kapolda Jawa Barat itu mengatakan penyekapan itu dilakukan agar Ramlan Butar Butar Cs bisa leluasa menggasak barang milik Ramlan.
“Agar leluasa melanjutkan perbuatannya,” ungkap Iriawan.
Setelah itu, tutur Iriawan semua korban disekap di dalam kamar mandi milik pembantu rumah tangga. Pintu sengaja dirusak dan kucinya dibuang agar mereka tidak dapat keluar untuk melarikan diri.
“Ruangannya kecil sekali dan dipakai oleh pembantu rumah,” tuturnya.
Atas peyekapan itu diketahui enam korban merenggang nyawa termasuk sang majikan Dodi Triyono karena kehabisan oksigen lantaran kamar mandi berukuran kecil tidak ada ventilasi udara. “Ruang tersebut tidak ada ventilasi udara,” ungkapnya.
Aparat kepolisian telah berhasil menangkap tiga pelaku pembunuhan sadis di kawasan Pulomas, Jakarta Timur. Mereka adalah Erwin Situmorang dan Ramlan Butar Butar yang akhirnya tewas karena kehabisan darah. Serta Alfins Bernius Sinaga yang bertugas sebagai joki atau sopir perampokKeduanya ditangkap di kawasan Tambun, Bekasi.
Satu keluarga yang terdiri dari enam orang ditemukan tewas di sebuah rumah di jalan Pulomas Utara No 7A, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa, 27 Desember 2016.
Keenam korban tewas adalah Dodi Triyono, 59 tahun, Diona Arika Andra (16), Dianita Gemma Dzalfayla (9), Amel, teman anak korban, Yanto, dan sopir Tasrok. Mereka diduga tewas akibat tak bisa bernafas karena kehabisan oksigen. Saat ditemukan, keenam korban ditempatkan di satu kamar mandi berukuran 2×1 meter.
Sementara, lima korban yang masih hidup adalah Emi, Zanette Kalila, Santu, dan dua asisten rumah tangga bernama Fitriani dan Windy.