POJOKBANDUNG.com, BANDUNG- Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa merinci, serapan belanja tidak langsung dalam APBD 2016 Jawa Barat mencapai Rp 22,78 triliun atau 91,12% dari nilai Rp 22,8 triliun.
Komponen ini terdiri dari belanja pegawai yang mencapai Rp 1,9 triliun. Adapun realisasinya mencapai Rp 1,83 triliun. Sementara serapan subsidi hampir mencapai 100 persen dari nilai Rp 15 miliar.
“Untuk hibah dari anggaran 10,18 triliun (rupiah) sudah terserap 93,8 triliun. Ini setara dengan 92,16 persen. Sedangkan untuk belanja bantuan sosial, yang terserap baru 53,29 persen dari total Rp 18,28 miliar,” katanya.
Iwa melanjutkan, untuk bagi hasil kabupaten/kota sudah terserap Rp 6,3 triliun dari total Rp 6,5 triliun. Adapun untuk bantuan keuangan ke kabupaten/kota terserap Rp 3,15 triliun dari total Rp 4,02 triliun.
Sementara itu, menurutnya terdapat serapan yang sangat rendah yakni hanya 1 persen. Ini terjadi pada posko belanja tidak terduga yang merupakan belanja tidak langsung.
“Dari 27 miliar, baru terpakai 19 juta. Cuma 1 persennya belanja tidak terduga yang terpakai,” kata Iwa.
Untuk belanja langsung, dari total Rp 6,68 triliun sudah terserap Rp 5,3 triliun. Adapun pos yang menyangkut belanja barang serta jasa yang mencapai Rp 3,039 triliun sudah terealisasi Rp 2,73 triliun atau 88,09 persen.
“Untuk belanja modal Rp 3,32 triliun, serapannya sudah 2,47 triliun atau di atas 70 persen dari target serapan,” pungkasnya. (mun/ca/pojokbandung)
