Persib Setuju Pengurangan Pemain Asing

POJOKBANDUNG.com, PERSIB- Pemain asing di sebuah kompetisi adalah dua sisi mata uang. Di satu pihak positif karena merupakan bagian dari show dan upaya mentransfer ilmu. Tapi, di sisi lain, juga bisa menggerus bakat lokal.

Jalan tengahnya adalah pembatasan. Membuka pintu untuk empat pemain asing sekaligus dalam satu klub seperti terjadi di Torabika Soccer Championship adalah berlebihan.

“Kalau memang itu (pengurangan kuota pemain asing) adalah keputusan bijak untuk masa depan persepakbolaan nasional, mengapa tidak?” ujar Manajer Persib Umuh Muchtar.

Salah satu efek yang bisa dirasakan dari banjir pemain asing adalah sulitnya Indonesia mencari pemain di posisi-posisi tertentu. Di sektor penyerang, misalnya. Setelah era Bambang Pamungkas, Indonesia sangat tergantung kepada Boaz Solossa yang sudah berusia 30 tahun.

Di Piala AFF yang baru berakhir, Boaz selalu menjadi starter sejak fase grup sampai final. Lerby Eliandry dan Ferdinand Sinaga, yang bergantian menjadi tandem masih di bawah Boaz dalam konsistensi permainan.

Menurut Umuh, batasan tiga pemain asing per klub sudah mencukupi. Selain itu, dia juga mendorong semua klub agar memberikan kesempatan yang lebih besar kepada pemain produk kompetisi sendiri. “Kami di Persib memiliki misi untuk terus menggenjot pemain binaan sendiri,” sambungnya lagi.

Persib di TSC memang sukses meroketkan Febri Hariyadi. Selain Febri, Osvaldo Haay (Persipura Jayapura) dan Dendy Sulistyawan juga contoh bahwa tak ada yang sia-sia dari memberikan kepercayaan kepada anak-anak muda.

“Kalau empat pemain asing jadi starter, ada tujuh pemain lokal sisanya. Bisa dibayangkan, efek positifnya bila reduksi menjadi tiga pemain asing saja dengan delapan posisi lainnya diisi talenta lokal,” kata pelatih Persib Djadjang Nurdjaman. (jpg/ca/pojokbandung.com)

 

loading...

Feeds