Ustaz Valentino Dinsi juga tak lupa menuturkan soal skema program UBK tersebut. “Ada dua tingkatan yakni eksekutif dan ekonomi. Kalau yang eksekutif dikhususkan bagi PNS yang punya jabatan di instansi masing-masing dengan biaya USD 2.500.
Sementara untuk yang ekonomi, dikhususkan bagi PNS golongan menengah ke bawah biayanya USD 1.750. Pembayarannya bisa diangsur maksimal selama 5 tahun dan langsung dipotong gaji, dengan angsuran termurah sekitar Rp 500 ribuan,” ujarnya.
Ia menambahkan, dengan harga paket tersebut peserta GUBK sudah mendapatkan beberapa fasilitas yang disiapkan pihaknya.
“Harga paket sudah termasuk tiket pesawat (PP), perlengkapan umrah, airport tax, handling Rp 1 juta, akomodasi sesuai program, makan tiga kali sehari masakan Indonesia, transport bus AC, VISA, ziarah seputaran kota Mekkah dan Madinah, Muthawif/Guide plus air zam-zam 5 liter, bimbingan serta buku manasik umrah, dan terakhir bagasi untuk 20kg/penumpang sesuai dengan ketentuan penerbangan,” katanya.
Adapun untuk persyaratan dokumen pembiayaan, yakni, foto copy KTP Pemohon, copy KK, copy NPWP, surat nikah, slip gaji, dan copy rekening tiga bulan terakhir. “Yang jelas, bayarnya setelah pulang umrah. Biasanya kan bayar dulu baru berangkat. Ini setelah berangkat baru bayar,” ujarnya.
Ia lalu menjelaskan, keuntungan yang akan didapat anggota Korpri jika mengikuti program UBK. “Yang pertama, program ini tanpa uang muka. Rata-rata travel lain mewajibkan adanya uang muka. Lalu, anggota Korpri langsung berangkat dan tidak perlu nunggu satu tahun. Begitu sudah terdaftar maka sudah dapat kuota umrah. Kemudian, umrah 11 hari bayarnya 9 hari. Serta, anggota Korpri di Mekkah menempati hotel bintang 4 dan 5 sesuai dengan tingkatan,” ujarnya. (ca/jpnn)