POJOKBANDUNG.com, BANDUNG— Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengapresiasi ribuan santri asal Kabupaten Ciamis yang melakukan long march menuju Jakarta untuk menghadiri ‘Aksi Bela Islam III’, yang rencananya digelar 2 Desember di Lapangan Monas. Namun, Pemprov Jabar mengimbau santri yang merasa kelelahan agar tidak melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki melainkan dianjurkan naik bus.
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan mengungkapkan, pihaknya menghargai perjuangan santri yang melakukan long march untuk menyampaikan aspirasi. Tapi, pihaknya juga meminta para santri bisa menjaga ketertiban terlebih menjaga kesehatan selama perjalanan.
“Kami Pemprov Jabar menghargai perjuangan dan niat baiknya untuk bersama-sama berkumpul kemudian berdoa di Jakarta, tapi tolong perhatikan kondisi kesehatan selama perjalanan,” jelas Aher sapaan akrab Gubernur Jabar kepada wartawan, Rabu (30/11).
Aher mengatakan, aksi long march sejatinya sudah menginspirasi warga lain untuk berkeyakinan teguh membela apa yang diyakini. Aher juga mengamini insipirasi yang mengandung banyak pesan tersebut pasti sampai kepada warga lainnya yang tidak melakukan aksi 212.
“Sah-sah saja, silakan sampaikan aspirasi dengan cara apapun asalkan tertib, kondusif dan sesuai aturan,” tuturnya.
Aher melanjutkan, demi mengantisipasi hal yang tidak diinginkan seperti kelelahan saat perjalanan, pihaknya telah mendorong dan mengupayakan para santri untuk diarahkan naik bus. Pasalnya, perjalanan ke Jakarta masih sangat jauh terlebih ada santri anak-anak yang ikut serta.
“Bagi yang tidak kuat jalan kaki lebih baik melanjutkan perjalanan memakai bus atau mungkin bisa kembali khususnya bagi anak-anak. Insya Allah kami akan bantu,” imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, sebelum aksi long march dilakukan. Santri asal Kabupaten Ciamis mengikuti tausyiah dan doa bersama di Masjid Agung Ciamis di Jalan Sudirman, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin (28/11). Aksi long march tersebut dilakukan karena beredar kabar Mabes Polri melarang pengusaha bus mengangkut peserta Aksi Bela Islam III. Namun, Mabes Polri, Selasa (29), telah memperbolehkan perusahaan bus mengangkut calon pendemo ke Jakarta setelah Kapolri Jendral (Pol) Tito Karnavian dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengambil jalan tengah atas polemik aksi damai 212.
Hingga berita ini disusun, para santri yang melakukan long march dari Kabupaten Ciamis sudah sampai Nagrek, Garut. tandasnya.(arh)