POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Lagi-lagi Kota Bandung dilanda musibah banjir. Minggu (13/11), hujan deras disertai angin kencang melanda sejumlah titik. Diantaranya, Kelurahan Cibadak Kecamatan Astana Anyar seolah tak mau absen dari terjangan banjir bandang, setidaknya sudah enam RW terendam air sejak pukul 12.00 WIB.
Menurut Lurah Cibadak, Iwa Kartiwa, hujan deras disertai angin kencang terjadi sekitar pukul 11.36 WIB, pukul 12.00 WIB air Sungai Citepus meluap ke permukaan jalan terutama di Jalan Pagarsih dan Jalan Natawijaya, imbasnya luapan air tersebut masuk ke rumah warga hingga ketinggiannya mencapai kurang lebih satu meter.
“Banjir sekarang luapan airnya ke mana-mana tidak tanggung-tanggung RW 2, 3, 4, 5, 7, 9 terendam air,” jelasnya saat dihubungi Radar Bandung, Minggu (13/11).
Iwa menuturkan, meskipun tidak ada korban jiwa dalam insiden banjir tersebut tapi pihaknya mengklaim pasti banyak kerugian materil yang dialami warga, walaupun Iwa belum bisa menyebutkan secara pasti berapa kerugiannya karena harus dilakukan pengecekan.
“Paling barang-barang rumah tangga banyak yang rusak, selain itu dipastikan warga akan bersih-bersih hingga larut malam,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Iwa mengungkapkan, selain banjir yang merendam enam RW terdapat beberapa titik di Kelurahan Cibadak terjadi insiden pohon tumbang. Ia mengaku, hal tersebut dikarenakan derasnya hujan dibarengi kencangnya angin menjadi pemicu utama.
“Sementara kami mengimbau dulu kepada warga agar bisa menjaga keselamatan karena khawatir ada banjir susulan,” imbuhnya.
Kini pihak kelurahan Cibadak sudah melaporkan kepada Kecamatan Astana Anyar dan Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kota Bandung untuk menanggulangi banjir agar tidak terjadi kembali.
“Sudah kami laporkan dan kami turun langsung ke lapangan memantau dan mengecek kondisi warga,” terangnya.
Sementara itu, Kasubag Humas Polrestabes Bandung, Kompol Reny Marthaliana menjelaskan, banjir di Jalan Pagarsih Kelurahan Cibadak Kecamatan Astana Anyar dikarenakan luapan Sungai Citepus yang naik ke permukaan jalan dengan ketinggian air diperkirakan 70 centimeter kemudian, sambung Reny, air masuk ke Jalan Astana anyar tepat di depan Mako Polsek Astana Anyar, pasar Astana Anyar, Jalan Terusan Pasirkoja dan Jalan Panjunan dengan ketinggian air mencapai 50 centimeter.
“Air dari Sungai Citepus langsung ke jalan dan menyebar ke beberapa tempat akibatnya
banyak jalan rusak dan jembatan jebol,” ungkapnya.
Kata Reny, belum ada informasi laporan korban jiwa tapi dampak dari terjadinya banjir selain jalan rusak atau jebol kemacetan lalu-lintas tidak dapat dihindari maka dari itu pihak kepolisian setempat berlakukan rekayasa lalu-lintas dan mengalihkan arus supaya tidak melewati Jalan Pagarsih.
“Kami juga mengimbau warga agar tidak parkir kendaraan di sepanjang Jalan Pagarsih terutama di musim penghujan,” tandasnya. (arh)