POJOKBANDUNG.com, CIMAHI – Harga Cabai di sejumlah pasar tradisional di Kota Cimahi menembus angka Rp 90 ribu per Kg. Hal tersebut diduga akibat kelangkaan cabai karena anomali cuaca yang terjadi akhir-akhir ini membuat sentra penghasil pertanian gagal panen.
Harga cabai tanjung di beberapa pasar tradisional dijual Rp 90 ribu per Kg dari sebelumnya Rp30 ribu/kg, cabai merah tewe dijual dengan harga Rp70 ribu padahal normalnya hanya Rp25 ribu/kg. Kemudian cabai kriting jadi Rp80 ribu/kg dan cabai rawit merah Rp70 ribu/kg.
Salah seorang pedagang sayuran di Pasar Atas Cimahi, Nana Suryana, 36, mengatakan, kenaikan tersebut sudah terjadi dalam sebulan terakhir. Pasokan cabai ke pasar tradisional kata Nana terkendala setelah penghasil cabai banyak yang mengalami gagal panen, kalaupun ada yang panen, tetap tidak optimal.
“Mungkin karena cuacanya yang tidak menentu. Karena, cuaca kan sangat berpengaruh terhadap panen atau tidaknya petani,” katanya.
Hal lain adalah distribusi barang mengalami keterlambatan dari biasanya. Pemasoknya harus menunggu cabai terkumpul sesuai standar minimal sebelum mengantar ke pasar.
Naiknya harga cabai, dikeluhkan sejumlah konsumen. Nana mengaku konsumen banyak yang tidak jadi beli karena menilai harganya terlalu mahal.
“Kalau omset pastinya turun, penghasilan pun turun drastis. Kita juga ga bisa jual dengan harga saat ini soalnya pembelinya keberatan. Agar barang laku, kita paling turunkan harganya sedikit,” ujarnya.
Salah seorang konsumen, Siti Zakiyah,45, mengaku terkejut dengan harga yang ditawarkan ketika dirinya hendak membeli cabai.
“Tadi pas mau beli saya kaget, ko mahal sekali ini cabainya. Tapi pas dikasih tahu sama pedagangnya, saya ngerti karena ini kan gagal panen, jadi pasokannya terbatas,” terang warga Cibabat, Kota Cimahi ini.
Namun, karena keperluan memasak di rumah, ia tetap membeli cabai meski terpaksa menurunkan kuantitas barangnya.
“Ya biasanya saya beli 2 Kg, sekarang saya beli setengah kilo saja,” pungkasnya. (bbb/sry)
