POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Pembentukan sekolah inklusi di Jawa Barat diharapkan mampu menekan persepsi miring terhadap kemampuan para difabel. Dalam sekolah inklusi, para difabel bakal diperlakukan setara dengan non-difabel.
“Sekolah difabel diterapkan dengan tujuan agar tidak ada perbedaan pelajar difabel dan juga pelajar umum, karena Sekolah Luar Biasa (SLB) sering dipandang sebelah mata oleh masyarakat,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Karyono di Bandung, Sabtu (22/10/2016).
Berdasarkan data yang dimilikinya, Karyono menyebut saat ini terdapat sekira 2800-an pelajar difabel dari 38 SLB Negeri dan 250 SLB Swasta di seluruh Jabar.
Ia melanjutkan, selama ini pelajar difabel ditempatkan khusus di SLB. Kondisi tersebut tak menguntungkan lantaran masyarakat sering kali tidak mengetahui prestasi-prestasi yang diraih oleh pelajar difabel.
Ia berharap melalui sekolah inklusi ini nantinya tidak ada perbedaan status antara pelajar difabel dan juga pelajar umum. Karyono juga menilai masyarakat harus mengetahui tentang bagaimana cara memperlakukan para difabel secara layak.
Lebih lanjut, Karyono mengakui adanya kendala dalam melakukan pembauran antara sekolah umum dan sekolah khusus, utamanya untuk mengedukasi masyarakat tentang kesetaraan antara pelajar difabel dengan pelajar non-difabel. Ia menerangkan, perbedaan hanya terletak dalam hal perlakuan serta fasilitas tertentu yang harus didapatkan pelajar difabel.
“Semua hak pendidikan difabel sudah kami penuhi. Semoga ke depannya akan lebih baik lagi setelah adanya sekolah inklusi ini,” pungkasnya. (bon/sry)