POJOKBANDUNG.com, CIMAHI-Ratusan petugas kepolisian melakukan simulasi penanganan bentrokan dengan masyarakat pendukung salah satu calon di Pilkada Cimahi. Kericuhan terjadi akibat ratusan massa pendukung salah satu calon menggelar aksi unjuk rasa menolak hasil penghitungan suara pilkada Kota Cimahi.
Dalam skenario itu, massa menilai penyelenggara pilkada berpihak kepada salah satu calon pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cimahi.
Aksi massa itu dihadang aparat kepolisian dari brimob Polda Jawa Barat. Situasi sempat memanas saat massa mulai melakukan tindakan anarkis melempari polisi dengan batu yang terbuat dari gulungan koran dan kayu yang terbuat dari bahan karton.
Bentrokan antara keduanya terjadi setelah massa mulai menyerang barisan polisi yang menghadang. Untuk memukul mundur massa, polisi mengenakan pakaian anti huru hara lengkap dengan kendaraan taktis.
Massa berhasil dibubarkan setelah petugas kepolisian menembak dengan water canon. Barisan polisi secara perlahan-lahan maju memukul mundur ratusan pengunjuk rasa hingga membubarkan diri dan meninggalkan lokasi.
Itulah rencana skenario simulasi pengamanan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Cimahi 2017 di Lapangan Brigif, Jalan Kebon Rumput, Cimahi, Selasa (18/10). Rencananya, simulasi akan digelar Jumat (21/10) mendatang. Dalam simulasi, ratusan petugas kepolisian dilibatkan melakukan berbagai skenario pengamanan dari kericuhan yang berpotensi akibat penyelenggaraan Pilkada.
Kapolres Cimahi AKBP Ade Ary Syam Indradi mengatakan, simulasi ini merupakan salah satu upaya memberikan pemahaman SOP pengamanan bagi anggota polisi baik teori dan praktek.
Dengan begitu, saat terjadi kericuhan, kata Ade, anggota sudah tahu apa yang mereka akan lakukan dan tidak ragu dalam bertindak.
“Dalam kegiatan simulasi pengamanan ini, kami menampilkan sejumlah skenario mengenai kemungkinan pontensi gangguan saat Pilkada Kota Cimahi berlangsung pada 2017 mendatang,” katanya.
Beberapa skenario disiapkan dalam melakukan pengamanan. Mulai dari melakukan patroli cipta kondisi gabungan, adanya gangguan saat distribusi surat dan kotak suara hingga gangguan terhadap pasangan calon oleh simpatisan pesaingnya saat masa kampanye, hingga pengamanan bom.
“Kami antisipasi dan praktikkan penanganannya di sini. Termasuk nantinya jika ada ancaman bom sekalipun, sudah kami antisipasi,” ujarnya.
Rencananya, untuk memastikan pengamanan saat Pilkada nanti, personel gabungan dari Polisi, TNI, Satpol PP hingga Linmas akan dikerahkan. Diperkirakan akan ada sekitar 3.000 personel gabungan yang bertugas.
Jumlah anggota Polres Cimahi 1.300 orang, dari Polda itu 100 orang dari Sabhara dan 100 dari Brimob. Kemudian Yon Armed dan Kodim masing-masing 200 orang. Satpol dan Linmas sekitar 1.600 orang. (bbb)