Dalam Waktu 5 Menit, 7000 Kendaraan Melintas di Kota Cimahi

ilustrasi

ilustrasi

POJOKBANDUNG.com,  CIMAHI-Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cimahi, Kosasih S Wiraatmadja mengungkapkan, pada jam sibuk, lalu lintas di Kota Cimahi bisa dipadati 7.000 kendaraan roda dua setiap lima menit. Tak ayal, kondisi tersebut membuat sejumlah titik di Kota Cimahi mengalami kemacetan.

Titik-titik kemacetan itu, di antaranya di sekitar Pemkot Cimahi, di sekitar RS Dustira, daerah Baros, Cimindi dan Citeureup.

Untuk jam sibuk, ia menjelaskan di waktu pagi antara pukul 06.00 WIB – 08.00 WIB, sementara untuk sore hari, antara pukul 16.00 WIB – 18.00 WIB.

“motor yang lewat di Cimahi saja bisa sampai 7.000 kendaraan per lima menit. Jam sibuk itu utamanya saat jam masuk atau bubar anak sekolah dan pekerja,” ujar Kosasih saat ditemui di Kompleks Pemkot Cimahi, Jalan Raden Demang Hardjakusumah, Senin (17/10)

Meski tidak menyebut data pasti, namun angka tersebut menunjukkan pertumbuhan kendaraan yang naik secara signifikan.

Pemicunya, ia akui adalah terbatasnya transportasi masal di Kota Cimahi. Sejauh ini, Pemerintah Kota Cimahi belum mengeluarkan kebijakan mengenai perencanaan transportasi masal.

Pemerintah Kota Cimahi Ia katakan tidak mudah dalam menerapkan kebijakan transportasi masal. Alasannya, karakteristik wilayah di Cimahi sebagian besar berupa jalan-jalan kecil ataupun kawasan militer.

“Cimahi itu punya karakter jalan sendiri, yaitu kecil-kecil. Contoh saja, kalau Cimahi punya bus kota, jalan itu sesak atau enggak? Bus kota yang ada di Cimahi ini kan cuma lewat. Jadi tidak mudah buat Cimahi membuat kebijakan transportasi publik,” terangnya.

Ada alternatif lain, dalam mengentaskan kemacetan dan membuat masyarakat beralih menggunakan transportasi publik. Yaitu menambah trayek angkutan umum dan menambah pembangunan terminal seperti master plan yang sudah disusun pada 2013 lalu.

Idealnya, Kota Cimahi sedikitnya harus mempunyai delapan terminal. Sedangkan saat ini, masih ada empat terminal tipe C, yaitu Terminal Cimindi, Pasar Antri, Sangkuriang, dan Pasar Atas. Trayeknya, yakni Cimahi-Cibeber, Cimahi-Leuwigajah, dan Cimahi-Cimindi.

“Di masterplan, harusnya terminal ditambah. Yaitu, terminal Melong, Cibeber, Pesantren, dan satu terminal lagi saya lupa di mana. Terminal-terminal itu belum jadi dibangun karena Pemkot Cimahi punya sejumlah prioritas pembangunan,” katanya.

Dengan penambahan terminal, otomatis trayek angkutan umum di Cimahi juga bakal ditambah untuk kebutuhan masyarakat terhadap angkutan umum yang aman dan murah.

“Kalau tidak bisa dipenuhi, dengan sendirinya angkutan pribadi akan semakin menjamur. Makanya, kami perlu melakukan penataan transportasi, seperti untuk penambahan terminal dan trayek itu,” pungkasnya.

loading...

Feeds

POJOKBANDUNG.com – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) mengumumkan kerja samanya dengan Universitas Pasundan (Unpas) melalui penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum …