POJOKBANDUNG.com, BANDUNG–Gelaran Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) 2016 di Jawa Barat menjadi bukti dan momentum perhatian kepada warga yang berkebutuhan khusus. Ajang inipun merupakan bentuk penghormatan untuk masyarakat kaum difabel khususnya atlet paralympian.
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan, pemerintah tidak pernah membeda-bedakan kaum difabel dengan warga lainnya. Ini terbukti dengan digelarnya Peparnas pasca Pekan Olahraga Nasional 2016.
Dia pun menilai, Peparnas ini bukan sekadar pelengkap gelaran PON. Selain sebagai bentuk penghormatan, Peparnas inipun merupakan dukungan bagi para paralimpian Indonesia untuk membuktikan kemampuan dan prestasinya.
Kaum difabel memiliki kesempatan yang sama untuk bisa mengharumkan nama daerah bahkan bangsa. “Salah satunya melalui Peparnas ini. Kami berharap pada Peparnas kali ini lahir atlet paralimpian nasional yang akan mengangkat kehormatan, harkat, dan martabat bangsa,” kata Heryawan.
Heryawan pun meminta semua lapisan masyarakat terutama pemerintah agar tidak diskriminatif terhadap kaum difabel. Oleh karena itu, pihaknya akan berupaya memberikan layanan terbaik bagi seluruh paralimpian.
“Mencerminkan keramahtamahan, juga menunjukkan tingkat peradaban pemerintah dan masyarakat Jawa Barat seperti di negara maju yang demikian memuliakan kaum difabel,” katanya. Menteri Pemudan dan Olahraga Imam Nachrawi pun mengungkapkan hal serupa.
Dia meminta seluruh lapisan masyarakat agar tidak berlaku diskriminatif terhadap kaum difabel. “Anggaran untuk paralimpian harus setara dengan anggaran bagi atlet normal,” singkatnya di tempat yang sama. (agp)