POJOKBANDUNG.com, KABUPATEN BANDUNG – Para pelaku usaha di Kabupaten Bandung yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (KADIN), Kabupaten Bandung, berpartisipasi mengikuti program pengampunan pajak (tax amnesti).
Hingga hari terakhir program Pemerintah Pusat untuk menggenjot penerimaan negara ini, sekitar 30 persen pelaku usaha anggota KADIN telah berpartisipasi.
Ketua KADIN Kabupaten Bandung, Ferry Sandiana mengatakan, sejak awal diberlakukan kebijakan tersebut, pihaknya terus mengimbau anggotanya untuk mengikuti tax amnesti. Karena dengan mengikuti program pengampunan pajak ini, memberikan ketenangan berusaha karena telah mendapatkan jaminan legalitas dari pemerintah.
“Sejak diberlakukan, saya terus mengimbau. Termasuk saya juga sudah ikut program itu, karena ini sangat penting untuk membantu menggenjot penerimaan pajak negara. Selain itu, dengan ikut tax amnesti, kita juga sebagai pelaku usaha jadi tenang,” ujar Ferry, Minggu (02/10/2016).
Ferry mengatakan, saat ini pelaku usaha skala kecil, menengah dan besar yang tergabung di KADIN Kabupaten Bandung, kurang lebih 150 orang. Dari jumlah tersebut, diperkirakan antara 20 hingga 30 persen termasuk dirinya telah mengikuti program tersebut.
“Ini kebanyakan dari usaha skala kecil dan menengah. Terus terang saja, kalau dari skala besar saya belum memonitornya, tapi terus kami imbau. Apalagi ini hari terakhir periode terakhir, silakan manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. Agar kita sebagai pelaku usaha mendapatkan ketenangan dalam berusaha,” tandasnya.
Seperti diketahui, Indonesia memecahkan rekor sebagai penerima uang tebusan amnesti pajak tertinggi di dunia. Padahal program ini masih akan berlangsung sampai Maret 2017.?
?Direktur Eksekutif CITA Yustinus Prastowo mengatakan realisasi program amnesti pajak dengan tebusan yang sudah melebihi 50 persen dari target ini sangat luar biasa.
“Ini pencapaian yang baik dan mengejutkan. Hingga saat ini hampir Rp3.000 triliun harta yang dilaporkan, ini sangat luar biasa,” ucap Yustinus di Jakarta, Kamis, 29 September 2016.?
Yustinus mengaku terkejut dengan realisasi uang tebusan yang di awal September sebesar Rp2,8 triliun, saat ini sudah mencapai Rp86 triliun. (apt)
