POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Tim bola Pelatda Jabar optimis bisa lolos jadi juara grup pascapembagian 12 tim ke dalam 3 grup. Pasalnya, berbagai persiapan terus dilakukan mulai dari latihan rutin hingga berencana adaptasi venue pada 30 Agustus 2016 di Stadion Pakan Sari, Cibinong Kabupaten Bogor.
Seperti yang diketahui, 12 tim yang lolos Babak Kualifikasi terbagi di Grup A dihuni tim Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, DKI Jakarta dan Bali.
Kemudian Grup B ada Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan. Sedangkan Grup C diisi tim Kalimantan Timur, Papua, Bangka Belitung, Gorontalo.
Kepala pelatih tim bola Jabar, Lukas Tumbuan menuturkan, masuknya tim Jabar ke dalam Grup A memang dirasa sangat berat karena harus berhadapan dengan tim yang kekuatannya belum terbaca sama sekali.
“Optimis juara grup sudah pasti walaupun saya tidak tahu percis kapasitas kekuatan Jateng dan DKI sejauh mana, paling penting usaha dulu,” terangnya kepada Radar Bandung saat ditemui disela-sela kegiatannya, Jumat (26/8).
Lukas menambahkan, untuk berhasil menjadi juara grup pihaknya terus upayakan berbagai evaluasi mengenai keterampilan bertanding setiap atlet. Menurut Lukas, saat ini tim binaanya belum fokus dan selalu mengandalkan diri sendiri saat dilapangan.
“Kalau dilihat dari evaluasi terakhir tim kami sudah lumayan berkembang tinggal mematangkan saja terutama tehnik individual,” ucapnya.
Selain melatih tehnik bertanding, Lukas menyebut, dari segi mental sangat perlu dilatih untuk membangun motivasi dan percaya diri atlet. “Mental juga harus dilatih agar tidak goyah,” tuturnya.
Dikatakan Lukas, dari segi materi atlet memang belum sepenuhnya pada performa maksimal. Kata dia, ada empat orang yaitu Erwin, Eri, Azis dan Deden belum bisa latihan bersama 16 atlet lainnya. Sebab, mereka masih berlaga di klub yang mengikuti Indonesia Soccer Championship (ISC).
“20 atlet telah kami daftarkan di entry by name termasuk Erwin, Eri, Aziz dan Deden. Walau empat atlet belum bisa bergabung tapi Secepatnya mereka akan fokus latihan untuk PON,” ucapnya.
Lukas mengaku, ditinggal empat pemain memang dirasa menyulitkan terutama perihal kekompakan tim. Kendati demikian, pihaknya akan sebisa mungkin meminimalisir kendala tersebut agar tidak menggangu konsentrasi atlet lain.
“Saya harus tahu karakteristik setiap pemain saat latihan dan memang cukup repot ditinggalkan walaupun sementara, tapi nampaknya hal itu tidak lama ‘toh mereka juga di ISC sama latihan,” tandasnya.(arh)