Hati-hati dalam Membeli Hewan Kurban, Awas Penyakit Pinkeye

Para SPG cantik menbgecek kondisi sapi kurban. Diskopindagtan Kota Cimahi himbau masyarakat teliti sebelum membeli hewan kurban.

Para SPG cantik menbgecek kondisi sapi kurban. Diskopindagtan Kota Cimahi himbau masyarakat teliti sebelum membeli hewan kurban.

POJOKBANDUNG.com, CIMAHI – Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan Pertanian (Diskopindagtan) Kota Cimahi himbau masyarakat teliti sebelum membeli hewan kurban. Jangan sampai hewan yang dibeli tidak sehat atau dalam kondisi tidak baik.


Adapun penyakit yang sering diderita pada hewan kurban di musim anomali seperti sekarang adalah penyakit pinkeye atau belek.

Demikian disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Pertanian dan Ketahanan Pangan Diskopindagtan Kota Cimahi, Mita Mustikasari yang didampingi Kasi Peternakan dan Perikanan drh Retno.

“Meski Diskopindagtan melarang pedagang menjual hewan kurban yang terkena penyakit, masyarakat juga mesti waspada,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya Pemkot Cimahi Jln. Demang Hardjakusuma, Selasa (23/8/2016).

Penyakit lain yang perlu diwaspadai adalah orf atau gatal di sekitar mulut akibat terserang virus orf. Pasalnya selain menular ke hewan lain, penyakit yang mudah menyerang di musim kemarau ini juga bisa menyerang ke manusia.

Masyarakat harus mengenali ciri-ciri hewan yang terserang penyakit pinkeye dapat dilihat dari mata hewan yang merah juga selalu mengeluarkan kotoran setiap hari.

Sementara ciri-ciri penyakit mulut terdapat bercak-bercak bewarna merah kehitaman di sekitar mulut hewan.

Meskipun penyakit pinkeye dan orf ia katakan masuk kategori penyakit ringan, namun tetap saja pihak Diskopindagtan sudah melarang penjual menjualnya sebelum disembuhkan.

“Sebelum dijual harus disembuhkan dan dipisahkan penempatannya,” ucapnya.

Diskopindagtan pun mengaku akan menerjunkan tim terpadu untuk memastikan hewan yang dijual tidak bermasalah dengan melakukan pemantauan di sejumlah penjual hewan kurban dan tempat penampungan hewan kurban.

“Jika hewan kurban yang akan dijual tersebut dinyatakan bebas penyakit oleh petugas, maka hewan tersebut diberi kalung sehat,” terangnya.

Adapun petugas kesehatan hewan yang diterjunkan sebanyak 18 orang yang akan disebar diseluruh kelurahan. Mereka akan berkeliling untuk memeriksa kondisi kesehatan hewan kurban di sejumlah lokasi penjualan hewan kurban, baik yang ada di pinggir jalan maupun yang ada dipeternakan.

“Petugas pun akan mengobati hewan yang terserang penyakit ringan,” ucapnya.

Kepala Bidang (Kabid) Pertanian dan Ketahanan Pangan Diskopindagtan Kota Cimahi, Mita Mustikasari memberi beberapa tips kepada masyarakat untuk ciri-ciri hewan kurban yang sehat sebelum memutuskan untuk membeli.

Beberapa ciri-cirinya yang mudah dilihat adalah kulitnya bersih, pergerakannya lincah, bulunya terlihat mengkilat, matanya bening dan memiliki anggota tubuh yang lengkap. Itu salah satu ciri hewan yang sehat.

Sedangkan hewan yang memiliki penyakit, memiliki ciri-ciri kebalikannya. Yaitu, berbulu kasar, warna kusam, serta mata yang selalu berair.

“Jika perawakannya buruk, maka lebih baik segera dihindari dan cari yang lain. Ciri-ciri seperti itu biasanya terjadi pada hewan yang memiliki penyakit,” katanya. (bbb)

Loading...

loading...

Feeds

DPRD Setujui 2 Raperda Kota Bandung

POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung resmi menyetujui dua Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Pada Rapat Paripurna …