Selam Jabar Batal Undang Pelatih Asing

Logo PON 2016

Logo PON 2016


POJOKBANDUNG.com, BANDUNG
– Cabang olahraga (Cabor) selam Jabar batal mendatangkan pelatih asal China. Namun, hal tersebut tidak membuat jajaran pelatih dan official kelabakan untuk mendongkrak prestasi ke sebelas atlet jelang PON XIX/ 2016. Melainkan, metode dan konsep latihan negeri tirai bambu jadi solusi dan dipakai latihan.

Manager tim selam Pelatda Jabar, Dody Abdul Karim mengakui, dilatih orang asing memang bisa dongkrak rasa percaya diri para atlet. Namun, karena China pada pekan lalu sedang konsentrasi menuju Olimpiade, semua fasilitas kolam maupun atlet-nya dijaga ketat oleh pemerintahannya. Padahal, China jadi barometer prestasi tingkat Asia.

“Awalnya mau Training Camp (TC) tapi tidak diperbolehkan kemudian kami ingin undang pelatihnya namun Pemerintah China tetap tidak bisa mengijinkan, menurut informasi mereka menutup informasi kepada negara luar,” ucapnya kepada Radar Bandung saat ditemui di Kolam Prestasi, Jalan Padjajaran Kota Bandung saat dihubungi.

Ditanya persiapan atletnya apakah mengalami peningkatan atau tidak, Dody menyebutkan, saat ini ke-11 atlet binaanya belum pada puncak performa, hal itu dirasa wajar karena berbagai kendala terus menempa salah satunya batal mendatangkan pelatih asing.
Kendati demikian, pihaknya merasa pelatih lokal bukanlah orang awam di dunia olahraga selam. Sebab, mereka mantan atlet nasional dan sudah memiliki berbagai program cadangan.

“Pelatih China batal datang tidak jadi masalah, masih ada pelatih lokal yang mumpuni meskipun saya akui persentase kesiapan atlet baru 80-85 persen,” tuturnya.

Kata Dody, pihaknya bersama jajaran official akan memaksimalkan berbagai keterbatasan dan kendala-kendala yang dutemui di lapangan. Mudah-mudahan, semua bisa menghasilkan prestasi sesuai dengan apa yang ditargetkan.

“Try in, try out, uji tanding bahkan dilatih pelatih asing belum pernah dicoba, tapi kami siap manfaatkan semua itu jadi prestasi,” imbuhnya.

Dody menjelaskan, solusi dari semua itu bisa dipecahkan melalui konsep latihan di luar negeri (TC). Artinya bila latihan di China sangat keras dan begitu ketat mulai dari pagi, siang dan sore kemungkinan metode serupa bisa dilakukan dan dicoba di Jabar, karena fasilitas di Jabar sudah cukup menunjang.

“Kita ambil gaya latihan mereka seperti apa, kemudian terapkan disini dengan aturan yang sama, saya yakin bisa,” tegasnya.

Dody berharap, walaupun berbagai kendala ditemui di lapangan mulai dari minimnya try out, try in ataupun TC tidak membuat semangat dan motivasi atlet menurun ketika bertanding. Bahkan dengan sisa waktu kurang dari 30 hari jelang PON XIX jajaran pelatih terus genjot stamina, tehnik, dan strategi.

“Kalau kami lihat kempuan pelatih lokal sama saja bukan mengecilkan pelatih asing, tapi buktinya PON Riau berhasil membawa satu medali emas,” tandasnya.(arh)

loading...

Feeds

POJOKBANDUNG.com – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) mengumumkan kerja samanya dengan Universitas Pasundan (Unpas) melalui penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum …