Gegerkan Warga Densus 88 Tangkap Pentolan ISIS di Riau

Suasana penangkapan enam terduga teroris di Batam, Kepulauan Riau.

Suasana penangkapan enam terduga teroris di Batam, Kepulauan Riau.

POJOKBANDUNG.com,RIAU – Detasemen Khusus 88 Antiteror berhasil menangkap kelompok teroris KRG (salah satu afiliasi ISIS) di Indonesia.

Densus membekuk enam orang yakni GRD (31), TS (35), ES (35), T (21), HGY (20), dan MTS (19).

Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli mengatakan, salah satu dari enam teroris tersebut, merupakan pentolan ISIS di Indonesia. “GRD sering memasukkan suku Uighur ke Indonesia,” kata Boy, Jumat (5/8).

Antara lain adalah membantu Abu Mushab (salah satu pentolan ISIS Indonesia), dalam merencanakan serangan saat perayaan tahun baru Desember 2015 silam. Beruntung, Abu Mushab dan satu rekannya, warga Uighur bernama Ali, lebih dulu ditangkap Densus.

Ali sendiri waktu itu, merupakan pengantin dalam aksi serangan teroris. “Yang memasukkan Ali ke Indonesia adalah GRD,” imbuh Boy.

Menurut Boy, GRD bahkan sering memfasilitasi warga Indonesia untuk terbang ke Syria, bergabung dengan ISIS.

“GRD menjadi fasilitator keberangkatan ikhwan-ikhwan dari Indonesia menuju Syria melalui Turki, yang dibantu oleh WNI yang di Turki?,” jelas Boy.

Saat ini, keenam teroris tengah dalam proses lebih lanjut oleh Densus. Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror bergerak cepat dengan memeriksa keenam terduga kelompok teroris Katibah Gigih Rahmat (KGR) yang berafiliasi dengan ISIS.

Densus saat ini dalam tahap pengumpulan barang bukti dari keenam terduga teroris yang ditangkap di Batam, Kepulauan Riau.

“Untuk yang keenam ini, akan dilanjutkan penggeledahan di lokasi-lokasi yang sudah diketahui Densus 88 dan Polda,” kata Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Agus Rianto di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (5/8).

Sejauh ini, jelas Agus, belum ditemukan barang bukti berupa senjata maupun alat peledak dari keenam terduga teroris.

 

“Kami sedang menunggu perkembangannya,” imbuh Agus.

Densus sendiri menangkap terduga teroris di beberapa lokasi di Batam, pagi tadi. Mereka berinisial GRD (31), TS (35), ES (35), T (21), HGY (20), dan MTS (19). Mereka merupakan kelompok KRG, salah satu organisasi yang berafiliasi dengan ISIS.

Sementara itu, GRD merupakan pentolan KGR yang menjadi pembuka komunikasi dengan jaringan ISIS di Suriah, yakni Bahrun Naim. Dikatakan Agus, GRD tengah merencanakan serang teroris ke Marina Bay di Singapura menggunakan roket dari Batam.

“Waktu dan kegiatan mereka rencanakan menyerang Singapura. Tentunya di negara kita, mereka mencari peluang dan kesempatan,” terang Agus.

Disinggung terkait senjata roket yang akan digunakan menyerang Singapura, Agus menjelaskan bahwa tim Densus 88 masih menelusurinya.

GRD juga disebut menerima pasokan dana dari Suriah. Agus menerangkan, pihaknya akan bekerja sama dengan PPATK untuk mengaudit rekening dan modus penerimaan dananya.

“Yang bersangkutan kita duga sebagai penerima dana. Kemungkinan kalau ada yang ingin berangkat akan memberikan kemudahan untuk berangkat ke Suriah. Dia diduga menyiapkan akomodasi sebutlah dukungan anggaran,” jelas Agus. (mg4/jpnn)

loading...

Feeds

POJOKBANDUNG.com – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) mengumumkan kerja samanya dengan Universitas Pasundan (Unpas) melalui penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum …