POJOKBANDUNG.com , KABUPATEN BANDUNG– Sebagai daerah penghasil pangan, Kabupaten Bandung cukup berkontribusi terhadap ketahanan pangan di Jawa Barat.
Kepala dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Bandung, Tisna Umaran mengungkapkan, 40 persen sayuran seperti seperti kentang, kubis, tomat, bawang merah, dan cabe merah, di Jawa Barat, berasal dari Kabupaten Bandung.
Bahkan, beberapa kelompok tani yang memproduksi sayuran-sayuran unggulan pun telah mengekspor hasil panennya ke luar negeri.
Lahan pertanian sayuran yang panennya sebagian besar dijual ke luar Kabupaten Bandung tersebut terdapat di semua kecamatan yang terletak di dataran tinggi, seperti Pangalengan, Cilengkrang, Ibun, Kertasari, Ciwidey, dan Pasirjambu.
“Kami mendukung dan membantu petani dari kelembagaannya, kemudian penyediaan infrastruktur jalan dan irigasi ke kawasan pertaniannya. Sejumlah universitas sudah sejak dulu bersama petani mengembangkan pertanian di Kabupaten Bandung,” tutur Tisna, Kamis (4/8).
Selain petani yang biasa menjual hasil panennya ke sejumlah daerah di Jawa Barat dan Jakarta, kata Tisna, terdapat sejumlah kelompok tani di Kabupaten Bandung yang menjual produknya ke luar negeri, di antaranya sampai ke Eropa, Timur Tengah, Cina, Jepang, Singapura, atau Korea Selatan.
“Kalau masalah pembenihan, penanggulangan penyakit, sampai pemasaran, mereka telah difasilitasi pemesannya dari luar negeri. Makanya, kami hanya bisa membantu untuk infrastrukturnya,” katanya.
Kelompok Tani Katata di Pangalengan, contohnya, telah bekerja sama dengan Bank Indonesia dan Universitas Padjadjaran untuk membudidayakan sayuran yang biasanya diimpor dari luar negeri, seperti baby kenya, labu Jepang, tomat beef, timun Jepang, dan kubis. Hasil panennya kemudian diekspor, sisanya dijual di pasar lokal.
PT Saribhakti di Cicalengka, telah mengekspor sejumlah sayuran seperti tomat, cabai, okra, terong, dan lobak, ke Jepang dan Eropa. Sedangkan Jaya Alam Lestari di Pasirjambu telah menjadi pengekspor sawi putih untuk diekspor ke Korea Selatan. Selanjutnya, sawi putih ini menjadi bahan utama pembuatan makanan tradisional Korea, yakni kimchi.
Tisna mengatakan, mendorong petani lainnya untuk menjadi pengekspor. Dengan demikian, para petani akan mendapat fasilitas teknologi, pasar, pembenihan, dan produk unggulan, dari pemesannya. (Mld)